Lebih dari 700 penerbangan komersial, baik masuk, keluar maupun domestik AS, dibatalkan. Berita hari Minggu (26/12) itu muncul setelah maskapai-maskapai mengatakan mereka menghentikan ribuan penerbangan menjelang Natal karena pilot dan staf mereka jatuh sakit di tengah lonjakan perebakan varian baru virus corona, omicron.
Namun di beberapa bandara, seperti di Newark, New Jersey, operasional bandara berlangsung seperti biasa.
Kepada Associated Press, Sheldon Williams asal Ottawa, Kanada, mengaku tidak mengunjungi New York untuk berlibur.
“Saya ke sini untuk menghadiri pemakaman, dan karena pentingnya sosok mendiang, saya memutuskan untuk terbang. Saya tahu risiko yang saya ambil karena terbang dan sebagainya. Tapi terkadang ini bukan tentang Anda. ini tentang hal-hal tertentu yang lebih penting dalam hidup, itu sebabnya saya terbang, pada dasarnya.”
Pakar kesehatan memperingatkan bahwa siapa pun yang ada di bandara kemungkinan akan bersentuhan dengan varian omicron. Namun, berita dari Afrika Selatan dan Inggris baru-baru ini menunjukkan data yang menjanjikan, yang menunjukkan bahwa lonjakan infeksi omicron memiliki kemungkinan yang lebih kecil menyebabkan opname atau sakit parah. Saat tampil dalam acara ABC’s “This Week” hari Minggu (26/12), Penasihat Medis Utama Presiden AS Joe Biden, Anthony Fauci, mengatakan bahwa hal itu tidak berarti segalanya aman-aman saja.
“Berkurangnya tingkat keparahan tidak akan ada artinya jika Anda memiliki jumlah kasus penularan baru yang tinggi. Ketika Anda punya banyak, banyak dan lebih banyak orang yang sakit (meski) tidak parah, hal itu akan menetralisir dampak positifnya.”
Fauci memuji rencana presiden yang akan menerjunkan personel militer untuk mendukung rumah-rumah sakit di AS di tengah lonjakan kasus, meningkatkan pelaksanaan tes COVID-19 serta menimbun pasokan APD (Alat Pelindung Diri).
“Kami sangat khawatir dengan mereka yang belum divaksinasi. Puluhan juta warga Amerika yang memenuhi syarat vaksinasi dan belum melakukannya. Merekalah yang paling rentan di tengah virus yang sangat luar biasa efektif menular seperti omicron," katanya.
Terlepas dari ancaman omicron yang mengintai dan semua pembatalan penerbangan, Bandara Nasional Ronald Reagan Washington dipenuhi para pelancong Jumat (24/12), sehari sebelum Natal.
“Semuanya baik, kecuali masa tunggu bagasi yang lebih lama dari biasanya. Tapi selain dari itu, penerbangannya berjalan baik. Tepat waktu," kata Cheryl Orr dari Dallas dalam perbincangan dengan Reuters.
Sementara Garry Jedkins dari Houston mengatakan, “Penerbangannya membuat stress, tapi kami akhirnya sampai juga. Kami sudah tiba.”
“Kami menumpang penerbangan pertama pagi ini, jadi kami rasa kami akan baik-baik saja. Semuanya berjalan lancar," ujar Konnie Espanet.
Omicron kini menjadi penyebab dari tiga perempat total kasus positif COVID-19 di AS. Menurut berbagai laporan, jumlah rata-rata infeksi baru berkisar 165.000 kasus per hari. [rd/jm]