Delapan anggota kelompok negara-negara produsen minyak OPEC+, Kamis (9/5) sepakat untuk memperpanjang pemangkasan produksi sukarela mereka hingga akhir November. Rencana kenaikan produksi yang telah ditetapkan sebelumnya ditunda di tengah-tengah penurunan harga minyak mentah.
Kekhawatiran atas melambatnya permintaan di China dan Amerika Serikat telah menekan harga minyak baru-baru ini. Harga minyak mentah acuan West Texas Intermediate (WTI) jatuh di bawah $70 (sekitar Rp 1 juta) per barel untuk pertama kalinya dalam 13 bulan terakhir.
Kedelapan negara OPEC+ tersebut adalah Arab Saudi, Rusia, Irak, Uni Emirat Arab, Kuwait, Kazakhstan, Aljazair dan Oman.
Pemangkasan pasokan sukarela mereka sebesar 2,2 juta barel per hari (bph) akan diperpanjang “selama dua bulan hingga akhir November 2024”, kata aliansi itu dalam sebuah pernyataan.
Pemangkasan akan “secara bertahap dihentikan setiap bulan mulai 1 Desember 2024”, menurut pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa kesepakatan itu memberikan “fleksibilitas untuk menghentikan sementara atau membatalkan penyesuaian tersebut sesuai kebutuhan”.
Pada pertemuan tingkat menteri terakhir pada bulan Juni lalu, OPEC dan sekutunya mengumumkan bahwa mereka akan secara bertahap mulai meningkatkan produksi mulai bulan Oktober.
“Bahkan jika OPEC+ bermain aman, keputusan mereka untuk memperpanjang pemangkasan produksi hingga akhir tahun mungkin tidak akan cukup” untuk menopang harga, kata Ipek Ozkardeskaya, analis di Swissquote, karena para investor “khawatir akan berkurangnya prospek permintaan akibat memburuknya kondisi (ekonomi) makro global”. [br/jm]
Terkait
Paling Populer
1
Forum