Angka pembedahan atau prosedur kosmetik invasif minimal meningkat di Amerika Serikat. Tapi trennya berganti menjadi teknik-teknik bebas pembedahan, seperti penggunaan Botox, menurut data yang dirilis Senin (11/3).
Pada 2018, ada sekitar 17, 7 juta prosedur kosmetik dilakukan di AS pada 2018, menurut data Asosiasi Dokter Bedah Plastik AS (ASPS), seperti dilansir kantor berita AFP.
Tren jangka panjang menunjukkan angka bedah kosmetik menurun. Pada 2018, angka operasi kosmetik di AS turun 5 persen, dibandingkan 2000. Ada sekitar 1,8 juta tahun lalu, lebih sedikit 100 ribu dibandingkan pada pergantian abad.
Prosedur kosmetik pada hidung, dagu, telinga, kelopak mata dan dahi sudah tidak populer.
Sedot lemak juga sudah berkurang kepopulerannya, tapi masih banyak dilakukan (sekitar 258 ribu operasi pada 2018). Prosedur itu juga mulai naik daun lagi dalam beberapa tahun terakhir dengan kenaikan tahunan 5 persen setiap tahun dalam dua tahun terakhir.
Operasi pembesaran payudara masih operasi plastik paling populer. Setidaknya ada 300 ribu operasi pembesaran payudara setiap tahunnya dan tahun lalu naik sekitar 4 persen.
Tapi total ada hampir sepuluh kali lebih banyak tindakan minimal invasif dibandingkan operasi pembedahan, yaitu 15,9 juta pada tahun lalu, atau naik dua persen dari tahun sebelumnya.
Prosedur yang paling umum adalah injeksi Botulinum toxin untuk menyembunyikan keriput. Prosedur ini tercatat ada 7,4 juta pada 2018.
Yang juga populer adalah mengisi jaringan lunak, untuk menebalkan bibir, dengan suntikan hyaluronic acid. Tercatat ada 2,68 juta prosedur tersebut.
Angka-angka tersebut dilaporkan oleh 8.000 dokter tersertifikasi dan anggota ASPS. Data tidak termasuk komplikasi atau insiden dari intervensi tersebut. [ft]