Pihak oposisi politik di Kyrgyzstan mengatakan telah mengambil alih kekuasaan menyusul kekerasan sehari penuh di beberapa kota yang menewaskan sedikitnya 40 orang dan melukai lebih dari 400 lainnya.
Para pemimpin oposisi hari Rabu malam mengatakan mereka membentuk sebuah pemerintahan setelah perdana menteri berkuasa, Daniyar Usenov, dilaporkan setuju mengundurkan diri. Belum ada konfirmasi mengenai klaim oposisi ini.
Keberadaan pasti Presiden Kyrgyzstan Kurmanbek Bakiyev tidak diketahui. Beberapa anggota oposisi mengatakan ia telah meninggalkan ibukota menuju bagian selatan negara itu dimana ia memiliki basis kekuatan.
Gambar-gambar televisi dari negara Asia Tengah itu hari Rabu menunjukkan demonstran menyerbu masuk gedung-gedung pemerintah dan pasukan keamanan menembaki demonstran. Saksi mata melihat banyak mayat dan orang terluka di jalan-jalan dan di rumah sakit di ibukota Bishkek. Sejumlah bentrokan juga dilaporkan di kota-kota lain.
Pihak berwenang mengkonfirmasi 40 korban tewas, sedang pihak oposisi mengatakan sedikitnya 100 orang tewas.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika P.J. Crowley mengatakan Amerika “menyesalkan kekerasan itu” dan meminta semua pihak menghormati hukum.
Keadaan ini menimbulkan pertanyaan mengenai masa depan pangkalan udara Amerika di Kyrgyzstan yang mendukung operasi militer di Afghanistan. Para pejabat Amerika mengatakan sampai hari Rabu pangkalan itu berfungsi secara normal.