Parlemen Afrika Selatan berubah ricuh hari Kamis (10/2) ketika sejumlah anggota parlemen oposisi mengecam Presiden Jacob Zuma sebagai “bajingan” dan “sangat busuk” karena tuduhan-tuduhan korupsi kemudian baku hantam dengan penjaga yang menyeret mereka keluar dari ruang sidang.
Pemimpin partai Pejuang Kebebasan Ekonomi (EFF) yang beroposisi, Julius Malema, sebelumnya sudah mengisyaratkan anggota fraksinya akan mengganggu pidato kenegaraan Zuma.
Selagi anggota parlemen partainya diseret ke jalan-jalan di lingkungan parlemen mereka dihadapkan pada polisi dan ratusan pasukan militer yang berpatroli untuk berjaga-jaga dari demonstran yang ingin Zuma mundur.
“Kami tidak akan terintimidasi oleh tentara, polisi, kriminal, yang tidak membela konstitusi yang tidak dijalankan,” kata Malema, merujuk pada Zuma.
Anggota parlemen dari Partai Pejuang Kebebasan Ekonomi kemudian ditemani anggota parlemen dari Partai Aliansi Demokratik, partai oposisi terbesar yang kemudian melakukan aksi keluar dari ruang sidang sebagai bentuk protes.
Pemimpin Partai Aliansi Demokratik Mmusi Maimane mengatakan kepada polisi anti huru hara bahwa mereka bertindak “melawan hukum” karena mencegah para wartawan mendekati gedung parlemen. [my/al]