Oposisi utama Burma diperkirakan akan dengan resmi memasuki kembali proses politik dan akan turut dalam pemilu parlemen yang akan segera diadakan. Liga Demokrasi Nasional yang dipimpin oleh pemenang Hadiah Nobel Aung San Suu Kyi mengatakan mereka akan mengajukan permohonan untuk pendaftaran hari Jumat. Pemilu akan diadakan untuk memperebutkan 48 kursi, tetapi tanggal pemilu belum ditetapkan.
Jurubicara partai Nyan Win mengumumkan keputusan itu pekan lalu dan mengatakan Aung San Suu Kyi mungkin akan turut sebagai calon. Tidak jelas distrik mana yang akan diwakilinya.
Partai tersebut memboikot pemilu bulan November tahun lalu karena undang-undang yang menghalangi Aung San Suu Kyi, seorang tahanan politik, mencalonkan diri. Pemerintah baru telah mencabut undang-undang itu.
Keputusan partainya Aung San Suu Kyi untuk mendaftar sebagai partai resmi menandakan bahwa oposisi telah mempunyai keyakinan pada reformasi pemerintah.
Pemerintah sipil yang baru, yang mencakup banyak mantan anggota penguasa militer, memegang kekuasaan bulan Maret. Sejak itu, Aung San Suu Kyi telah bertemu dengan para utusan pemerintah beberapa kali.
Dalam beberapa sikap rujuk, pemerintah telah menghentikan satu proyek bendungan yang tidak populer dan memberlakukan undang-undang yang mengizinkan warga melancarkan protes damai. Para pemimpin juga telah membebaskan kira-kira 200 tahanan politik.
Presiden Amerika Barack Obama akan mengirim Menteri Luar Negeri Hillary Clinton ke Burma bulan depan untuk meninjau langsung apakah sudah ada kemajuan. Dia adalah menteri luar negeri pertama berkunjung ke Burma dalam setengah abad. Tetapi, organisasi-organisasi ham dan banyak politisi telah menyuarakan keprihatinan akan pelanggaran hak azasi yang terus berlangsung di negara itu.