Bursa saham di seluruh dunia naik pada Senin (31/12), sementara kemungkinan kemajuan dalam penyelesaian sengketa perdagangan antara Amerika dan China memunculkan sebagian optimisme di kalangan investor dalam apa yang menjadi akhir tahun yang buruk bagi pasar.
Indeks saham S&P 500 naik dalam volume perdagangan tipis setelah Presiden Amerika Donald Trump mengatakan melakukan percakapan yang sangat baik dengan Presiden China Xi Jinping pada Sabtu (29/12) lalu, membahas perdagangan, dan menyatakan "kemajuan besar" sedang dibuat.
Media pemerintah China lebih berhati-hati, mengatakan Xi berharap tim perunding bisa saling bertemu di tengah dan mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.
Kenaikan ekuitas Amerika cerminan pasar Asia dan Eropa, yang juga didukung oleh optimisme perdagangan.
Meskipun naik pada Senin, bursa-bursa saham menutup tahun ini umumnya dalam zona merah, korban kecemasan investor atas ketegangan perdagangan dan melambatnya pertumbuhan ekonomi. Pasar saham Asia dan Eropa umumnya lesu hampir sepanjang 2018, dan dalam beberapa bulan terakhir, saham Amerika mengikuti.
S&P 500 turun lebih dari 9 persen pada Desember, penurunan terbesar sejak Depresi Hebat. Untuk tahun ini, indeks turun lebih 6 persen, penurunan terbesar sejak krisis keuangan pada 2008.
Saham Asia-Pasifik di luar Jepang berakhir turun 16 persen untuk tahun ini, sedangkan STOXX 600 turun lebih dari 13 persen.[ka]