Rakyat Amerika menghabiskan lebih banyak uang untuk kopi dari sebelumnya, namun untuk pertama kalinya dalam enam tahun, mereka minum lebih sedikit kopi.
Konsumsi kopi di AS diperkirakan turun menjadi 23,7 juta kantong kopi yang masing-masing seberat 60 kilogram selama 2015/206, turun dari 24 juta kantong sampai periode yang berakhir September. Ini merupakan penurunan pertama sejak 2009/2010, menurut Departemen Pertanian (USDA) dalam laporan dwi tahunan mengenai kopi, Jumat (19/6) lalu.
Negara ini akan menjadi satu-satunya dari delapan besar negara peminum kopi di dunia yang menunjukkan penurunan konsumsi, sementara permintaan global secara keseluruhan naik hampir 2 juta kantong menjadi 147,6 juta kantong.
Perkiraan ini akan mengecewakan pedagang dan pembuat kopi karena harga saham kopi arabika terus jatuh di tengah banyaknya pasokan.
Warga Amerika sekarang ini hanya meramu kopi ketika mereka akan minum, sehingga mengurangi minuman yang terbuang.
“Orang-orang dulu menyeduh satu teko kopi, sekarang mereka membuat satu cangkir saja,” ujar Pedro Gavina, pemilik Vernon, pengolah kopi (roaster) Gavina & Sons di California. “Di situlah kami kehilangan konsumen.”
Meski konsumsi per volume jatuh, orang-orang Amerika mencatat rekor pembelian kopi yang mencapai $11,9 miliar tahun 2014, dan diperkirakan akan menghabiskan $12,8 miliar tahun 2015 dan $13,6 miliar tahun 2016, menurut perkiraan perusahaan riset pasar Mintel.
Selain dampak penyajian satu cangkir (single-serve), populasi yang menua juga berkontribusi pada konsumsi, membuat orang Amerika hanya minum 1,85 cangkir per hari, angka terendah sejak 2010, menurut survei NCA.