Orang-orang Yahudi Inggris mengadakan malam renungan hari Senin (29/10), untuk menghormati 11 orang yang tewas pekan lalu dalam penembakan massal di sinagoge Tree of Life, Pittsburgh.
Sewaktu mereka berkumpul di London, Liverpool, Brighton, dan Oxford untuk berduka bagi mereka yang tewas dalam serangan paling mematikan dalam sejarah AS terhadap kaum Yahudi, banyak yang mengatakan pembantaian itu membuat semakin mendesaknya jawaban atas pertanyaan, "Di mana tempat yang aman?"
“Bagi banyak dari kami, Amerika dilihat sebagai tempat berlindung, tempat paling aman bagi orang Yahudi. Anggapan itu sirna hari Sabtu”, kata Julia Kaufman, seorang ibu berusia 34 tahun dengan dua anak, yang menghadiri acara renungan malam di London barat laut. "Kejadian di Pittsburgh merupakan peringatan yang suram, tidak ada tempat yang benar-benar aman sekarang ini," tambahnya.
Dalam beberapa minggu terakhir, dia dan suaminya yang pengusaha, mulai membicarakan apakah mereka harus pindah, tergugah untuk pindah karena perasaan mereka atas permusuhan yang meningkat terhadap orang Yahudi. Dulu mereka menganggap Amerika sebagai negara tujuan yang memungkinkan.
Mereka bukanlah satu-satunya orang Yahudi Inggris yang berpikir untuk pindah. (ps/al)