Tautan-tautan Akses

Organisasi Keagamaan Tiongkok Marah atas Laporan Kebebasan Agama AS


Menlu AS Hillary Clinton saat mengumumkan laporan Deplu AS mengenai kebebasan beragama negara-negara di dunia (13/9).
Menlu AS Hillary Clinton saat mengumumkan laporan Deplu AS mengenai kebebasan beragama negara-negara di dunia (13/9).

Laporan Deplu AS kembali menyebut Tiongkok sebagai negara yang menyebabkan “keprihatinan khusus” terkait kebebasan beragama.

Organisasi-organisasi keagamaan yang didukung Beijing menyatakan kemarahannya kepada Amerika setelah Amerika kembali menyebut Tiongkok sebagai sebuah negara yang menyebabkan “keprihatinan khusus” berkenaan dengan kebebasan beragama.

Departemen Luar Negeri Amerika sebelumnya pekan ini merilis laporan Kebebasan Beragama Internasional untuk paruh kedua tahun 2010, dan menyebut delapan negara, termasuk Tiongkok, sebagai memiliki rekam jejak yang secara khusus buruk mengenai isu itu.

Kantor berita resmi Tiongkok Xinhua Jumat malam mengutip pernyataan dari organisasi-organisasi yang didukung negara itu mengatakan laporan tersebut mengabaikan fakta dasar bahwa undang-undang dasar Tiongkok melindungi kebebasan beragama dan hak-hak hukum dan kepentingan umat beragama. Pernyataan itu mengatakan laporan Amerika itu berupaya hendak mencoreng citra Tiongkok.

Laporan Departemen Luar Negeri Amerika itu mengatakan hanya lima perhimpunan agama patriotis yang didukung negara yaitu Budha, Taois, Islam, Katolik dan Protestan yang diizinkan untuk mendaftar dan mengadakan acara peribadatan.


XS
SM
MD
LG