Kawasan utara China yaitu Beijing-Tianjin-Hebei yang rentan akan kabut asap akan membentuk badan perlindungan lingkungan hidup sebagai upaya untuk berkoordinasi dalam mendukung pengentasan masalah polusi, demikian pejabat dari China Securities Journal melaporkan hari Rabu.
Badan yanga baru itu, sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk meningkatkan tata kelola lingkungan hidup lintas kawasan akan terbentuk sebelum akhir tahun ini, ujar jurnal tesebut, dengan mengutip dari para pejabat Kementrian Perlindungan Lingkungan Hidup.
Kawasan itu, yang juga dikenal sebagai Jing-Jin-Ji, adalah lokasi dari delapan dari 10 kota di China dengan tingkat kabut asap polusi paling tinggi di bulan September dan terlibat dalam kampanye musim dingin yang akan mengurangi output industri dan membatasi lalu-lintas dalam rangka untuk memenuhi sasaran kualitas udara yang telah ditetapkan.
Menciptakan keseragaman standar lingkungan hidup di seluruh kawasan itu adalah elemen kunci dari sebuah rencana integrasi ekonomi kawasan yang diluncurkan oleh Presiden Xi Jinping pada tahun 2014.
Menurut berbagai studi akademis, sekitar sepertiga dari kabut asap polusi itu melanda ibu kota, Beijing, yang berasal dari provinsi Hebei yang terletak tidak jauh, yang adalah kawasan pusat produsen besi baja terbesar di China dan juga produsen utama semen.
Kalangan regulator telah berjanji untuk membentuk sistem tata kelola lingkungan hidup yang seragam yang akan menciptakan standar emisi lintas kawasan dan mencegah perusahaan-perusahaan yang tidak patuh pada peraturan di Beijing dengan memindahkan operasinya ke kota Hebei yang terletak tidak jauh.
Mereka juga telah berikrar untuk mengimplementasikan rencana tanggap darurat yang terkoordinir selama timbulnya kabut asap polusi tebal. [ww]