Badan amal yang berkantor di London, Oxfam mengatakan, sejumlah donor internasional telah gagal memberikan dana sebesar 1,9 milyar dolar yang dijanjikan, untuk membantu negara-negara Afrika Barat pulih dari wabah Ebola yang telah menewaskan lebih dari 11.000 orang dan menghancurkan sistem perawatan kesehatan yang sudah minim.
Ditambahkannya, sisa anggaran yang dijanjikan yaitu sekitar 3,9 milyar dolar sulit dilacak karena “kurangnya informasi” dan transparansi.
Direktur Regional Oxfam Untuk Afrika Barat Aboubacry Tall mengatakan kepada Associated Press, “kami sulit mengetahui donor mana yang sudah memberikan anggaran itu, kepada siapa dan untuk tujuan apa”.
Oxfam menyerukan kepada para donor dan pemerintah di Sierra Leone, Liberia dan Guinea – tiga negara di Afrika Barat yang terkena dampak Ebola paling parah – untuk memberikan rincian tentang bagaimana penyaluran anggaran itu.
Masyarakat internasional menjanjikan lebih dari lima milyar dolar dalam Konferensi Internasional Khusus Pemulihan Ebola di New York pada bulan Juli 2015 lalu. Sedikitnya 1,9 milyar dolar masih “belum dialokasikan ke negara-negara yang ada dalam pernyataan itu, apalagi komitmen teguh pada program-program pemulihan yang spesifik.”
Berawal dari Guinea lebih dari dua tahun lalu, wabah Ebola membuat sekitar 23.000 anak kini hidup hanya dengan salah satu orang tua atau pengasuh mereka, sementara 17.000 orang yang selamat berupaya memulihkan kehidupan mereka di tengah efek samping yang masih misterius. [em]