Mantan pejabat Oxfam, yang menjadi sorotan dalam skandal prostitusi, mengakui membayar pekerja seks di kediaman yang dibiayai dari dana amal. Pengakuan ini terungkap dalam penyelidikan internal mengenai tuduhan skandal tersebut, AFP melaporkan, mengutip laporan yang dirilis organisasi swadaya masyarakat asal Inggris itu, Senin (19/2).
Menurut laporan tersebut, tiga karyawan Oxfam juga mengancam secara fisik seorang saksi mata dalam penyelidikan tuduhan pelanggaran seksual ini di Haiti, setelah gempa dahsyat pada 2010.
Baca: Pasca Kasus Pelecehan, Oxfam Bertekad Lancarkan Tindakan
Badan amal tersebut memecat empat staf karena pelanggaran fatal dan membolehkan tiga lainnya, termasuk mantan direktur Haiti Roland van Hauwermeiren, untuk mengundurkan diri atas tuduhan mereka menyewa pekerja seks muda.
Warga Belgia berusia 68 tahun itu telah menyangkal menyelenggarakan pesta seks dan mengunjungi rumah bordil selama bertugas di kepulauan Karibia tersebut. Dia mengatakan kepada Oxfam bahwa dia “melakukan hubungan intim tiga kali” di rumahnya, namun tidak mengeluarkan uang untuk melakukan hubungan itu.
Salinan laporan 2011 yang dirilis untuk umum oleh Oxfam mengatakan Van Hauwermeiren menawarkan untuk mengundurkan diri setelah mengakui kepada para penyidik bahwa dia menyewa pekerja seks di kediaman yang didanai oleh Oxfam.
Oxfam sudah mengungkapkan rencana aksi untuk mengatasi perundungan seksual dan penyalahgunaan. Badan ini juga setuju untuk tidak meminta dana pemerintah hingga reformasi dijalankan.
Baca: Pemerintah Inggris Hentikan Sementara Pendanaan Baru Untuk Kelompok Bantuan Kemanusiaan Oxfam
Ofxam juga dituduh tidak transparan mengenai skandal itu, hingga berujung mundurnya wakil kepada dan duta-duta tokoh terkenal seperti Desmond Tutu.
Menurut laporan tersebut, para pejabat Oxfam sudah menerima peringatan melalui email pada Juli tahun lalu, mengenai tuduhan eksploitasi seksual, penipuan, penelantaran dan nepostime selama masa pemberian bantuan di Haiti.
Dalam penyelidikannya, Oxfam menyimpulkan tidak menemukan bukti-bukti kuat adanya penipuan, nepotism atau menyewa pekerja seks di bawah umur. “Namun tidak bisa dikesampingkan para pekerja seks memang di bawah umur.” [fw]