Pakistan telah membuka kembali bagi lalu-lintas tempat penyeberangan perbatasan dengan Afghanistan di Torkham yang ramai hari Sabtu (18/6), seminggu setelah pertempuran maut antara kedua negara mendorong penutupan itu yang mengakibatkan ribuan orang yang bepergian dan konvoi perdagangan terhenti di kedua sisi perbatasan.
Para pejabat Pakistan mengatakan warga Afghanistan yang memiliki dokumen perjalanan yang syah sudah mulai diperbolehkan menyeberang perbatasan sementara truk-truk yang mengangkut barang perdagangan juga telah melanjutkan perjalanan lintas perbatasan.
Pertempuran di perbatasan pecah karena pembangunan gerbang oleh Pakistan untuk mencegah teroris dan kegiatan illegal lain. Pihak berwenang Afghanistan berkeras pembangunan itu dilakukan di daerah sengketa dan melanggar kesepahaman bersama.
Islamabad membantah tuduhan itu, dengan mengatakan sarana itu dibangun 37 meter di dalam wilayah Pakistan.
Para pejabat mengatakan tembak-menembak menewaskan sedikitnya empat tentara dan lebih dari 40 orang luka-luka, termasuk sipil, di kedua pihak.
Afghanistan dan Pakistan saling menuduh lainnya sebagai pihak yang memulai pertempuran.
Tembak-menembak mereda setelah Islamabad dan Kabul sepakat untuk mengusahakan penyelesaian melalui saluran diplomatik.
Pemerintah Afghanistan mengumumkan hari Jumat wakil menteri luar negeri Hekmat Khalil Karzai akan pergi ke Pakistan segera untuk membicarakan masalah tempat penyeberangan Torkham.
Para pengusaha di Afghanistan yang tidak terbuka ke laut itu mengatakan mereka telah menderita kerugian yang berjumlah $10 juta akibat penghentian lalu-lintas selama seminggu di tempat penyeberangan Torkham.
Hampir 60 persen barang impor memasuki Afghanistan melalui penyeberangan perbatasan, kata para pedagang. Kira-kira 2.000 truk yang mengangkut hasil bumi dan barang lain melintasi Torkham setiap hari. [gp]