Pasukan keamanan Pakistan melancarkan operasi besar-besaran sebelum fajar, Sabtu (30/5) untuk memburu sekelompok laki-laki bersenjata yang membajak dua bis dan membunuh sedikitnya 19 orang di bagian barat daya negara itu.
Dalam sebuah pernyataan tertulis, pasukan paramiliter “Frontier Corps” mengatakan 200 tentara dilibatkan dalam operasi di propinsi Baluchistan.
Menteri Urusan Baluchistan Sarfaraz Bugti mengatakan aksi kekerasan itu terjadi Jumat malam ketika sekelompok laki-laki bersenjata menculik 25 penumpang dan membunuh 19 diantaranya. Ditambahkannya pihak berwenang berhasil menemukan enam penumpang lainnya, salah satu diantaranya berada dalam kondisi kritis.
Bugti mengatakan kelompok bersenjata itu semula menculik 70 orang, tetapi kemudian 50 diantaranya dibebaskan.
Stasiun televisi swasta Pakistan Geo TV menyiarkan wawancara dengan seorang laki-laki yang diidentifikasi sebagai korban yang selamat, yang mengatakan kelompok laki-laki bersenjata yang menyerang kedua bis itu mengenakan seragam keamanan.
Ditambahkannya kelompok bersenjata itu kemudian memisah-misahkan para penumpang berdasarkan etnisnya, memerintahkan warga Pashtun untuk berbaris, sementara warga Baluch dibebaskan.
“Setelah memeriksa kartu identitas seluruh penumpang, kelompok bersenjata itu memerintahkan penumpang etnis Pashtun untuk berbaris dan kemudian menembaki mereka,” ujar korban yang identitasnya dirahasiakan itu. Belum ada pihak yang mengaku bertanggungjawab atas serangan tersebut.