Tentara Pakistan mengatakan bahwa para pengunjuk rasa yang ikut serta dalam sebuah pawai di kota Gwadar, barat daya, menyerang pasukan keamanan yang dikerahkan untuk menjaga mereka pada hari Senin, (29/7) menewaskan seorang tentara dan melukai 16 lainnya.
Sebuah gerakan nasionalis etnis Baloch telah berdemonstrasi selama dua hari terakhir di kota pelabuhan tersebut, memblokir sebuah jalan raya untuk menekankan tuntutan agar anggota-anggota gerakan yang mereka katakan ditahan oleh pasukan keamanan supaya dibebaskan.
Pihak militer menyebut serangan itu, “Serangan yang tidak beralasan dari para pengunjuk rasa yang beringas itu telah menyebabkan enam belas tentara terluka, termasuk seorang perwira.”
Pemimpin gerakan Baloch, Bebarg Baloch, mengatakan bahwa tentara menggunakan kekerasan untuk membubarkan aksi protes dan beberapa pengunjuk rasa terluka, termasuk perempuan dan anak-anak.
Ia tidak mengomentari jumlah korban tewas dan luka-luka yang dilaporkan oleh pihak militer.
Provinsi Balochistan di barat daya Pakistan, di mana kota pelabuhan Gwadar berada, berbatasan dengan Iran dan Afghanistan dan telah lama menjadi tempat pemberontakan skala kecil oleh kelompok-kelompok separatis. Mereka mengatakan telah memperjuangkan pembagian yang lebih besar dari sumber-sumber daya mineral yang kaya di wilayah tersebut.
Kepala Menteri Provinsi Sarfraz Bugti kepada para anggota parlemen dalam sebuah pidato yang disiarkan di televisi mengatakan bahwa demonstrasi tersebut merupakan sebuah “konspirasi” untuk menghalangi delegasi investor asing, yang akan mengunjungi Gwadar minggu depan.
Dia menawarkan gerakan pembicaraan gerakan untuk memastikan perdamaian.
“Pintu kami terbuka,” kata Bugti dalam pidatonya.
Pengembangan pelabuhan Gwadar dan banyak lagi proyek lainnya di wilayah ini adalah bagian dari investasi China senilai 65 miliar dolar AS sebagai bagian dari visi Sabuk dan Jalan Presiden Xi Jinping. [my/jm]
Forum