Hari Jumat (10/10) PM Nawaz Sharif memimpin rapat darurat pejabat tinggi sipil dan militer Pakistan di Islamabad untuk mengevaluasi situasi yang muncul akibat apa yang disebut pemerintahannya penembakan tak beralasan oleh pasukan keamanan India melintasi perbatasan Kashmir yang disengketakan.
Menteri Dalam Negeri Pakistan Nisar Ali Khan mengatakan kepada wartawan seusai pertemuan itu, Komisi Keamanan Nasional menyatakan tekad bahwa setiap upaya menantang keutuhan dan kedaulatan teritorial Pakistan akan dihadapi dengan kekuatan penuh.
Ia mengatakan eskalasi lebih lanjut hanya akan mempersulit upaya untuk melakukan pembahasan mengenai masalah Kashmir dan berdampak buruk terhadap tujuan melakukan kerjasama regional yang lebih luas.
Sedikitnya sembilan warga sipil Pakistan dan delapan India tewas dalam bentrokan di perbatasan baru-baru ini, sementara puluhan lainnya luka-luka. India menyatakan 80 desa juga dihantam tembakan, sehingga memaksa ribuan warga mengungsi.
Kedua negara pemilik senjata nuklir itu saling menyalahkan pihak lain atas terjadinya pertempuran terburuk di kawasan tersebut dalam beberapa tahun ini.
Ketegangan antara kedua negara meningkat sejak India membatalkan pembicaraan dengan Pakistan bulan lalu setelah Komisaris Tinggi Pakistan mengadakan serangkaian pembicaraan dengan separatis Kashmir. India menyatakan Pakistan harus memilih berbicara dengan New Delhi atau dengan separatis.