Ketua Liga Arab Nabil Elaraby mengatakan hari Sabtu (29/12), dua dasawarsa perundingan dengan Israel hanyalah "membuang-buang waktu saja" dan bangsa Palestina akan segera mengajukan permohonan kepada PBB untuk memperoleh pengakuan sebagai negara merdeka.
Bulan lalu, Majelis Umum PBB menyetujui secara de facto sebuah negara Palestina di Tepi Barat, Yerusalem timur dan Gaza, wilayah-wilayah yang direbut Israel dalam perang tahun 1967. Tetapi pengakuan status Palestina sebagai negara merdeka tidak berhasil tahun lalu di depan Dewan Keamanan PBB yang lebih berpengaruh.
"Kami akan kembali menghadap DK PBB," ujar Elaraby di Ramallah, hari Sabtu, setelah bertemu dengan para pejabat Palestina. "Palestina akan bekerjasama dengan negara-negara Arab dan Uni Eropah untuk mengubah keseimbangan dalam proses perdamaian yang telah berlangsung selama 20 tahun lewat, yang terbukti hanya sia-sia belaka."
Dengan menyebut negara-negara lain dan Uni Eropa, sebagian kalangan menafsirkan ucapan Elaraby itu sebagai anjuran bahwa komunitas internasional harus turun tangan dan memberlakukan sebuah solusi atas konflik antara Israel dan Palestina.
Perundingan terhenti tahun 2008 setelah pihak Palestina menuntut agar Israel berhenti membangun di daerah-daerah yang mereka inginkan sebagai negara mereka di masa depan. Israel bersikeras bahwa isyu permukiman dan lainnya mesti ditanggulangi antara kedua pihak.
Bulan lalu, Majelis Umum PBB menyetujui secara de facto sebuah negara Palestina di Tepi Barat, Yerusalem timur dan Gaza, wilayah-wilayah yang direbut Israel dalam perang tahun 1967. Tetapi pengakuan status Palestina sebagai negara merdeka tidak berhasil tahun lalu di depan Dewan Keamanan PBB yang lebih berpengaruh.
"Kami akan kembali menghadap DK PBB," ujar Elaraby di Ramallah, hari Sabtu, setelah bertemu dengan para pejabat Palestina. "Palestina akan bekerjasama dengan negara-negara Arab dan Uni Eropah untuk mengubah keseimbangan dalam proses perdamaian yang telah berlangsung selama 20 tahun lewat, yang terbukti hanya sia-sia belaka."
Dengan menyebut negara-negara lain dan Uni Eropa, sebagian kalangan menafsirkan ucapan Elaraby itu sebagai anjuran bahwa komunitas internasional harus turun tangan dan memberlakukan sebuah solusi atas konflik antara Israel dan Palestina.
Perundingan terhenti tahun 2008 setelah pihak Palestina menuntut agar Israel berhenti membangun di daerah-daerah yang mereka inginkan sebagai negara mereka di masa depan. Israel bersikeras bahwa isyu permukiman dan lainnya mesti ditanggulangi antara kedua pihak.