Para pemimpin kelompok Hamas Palestina bertemu dengan pejabat intelijen Mesir hari Sabtu untuk membahas rincian rencana penyerahan kembali tentara Israel yang ditangkap.
Pertemuan itu berlangsung di Kairo menjelang pembebasan Gilad Shalit, tentara Israel, yang ditahan militan Hamas sejak tahun 2006. Dia dibebaskan sesuai perjanjian antara Israel dan Palestina yang meminta pembebasan 1.027 tawanan Palestina.
Mesir menjadi perantara pertukaran tawanan itu. Rencana awalnya Palestina menyerahkan Shalit ke pihak Mesir hari Selasa. Lalu Kairo menyerahkan dia kepada pejabat-pejabat Israel.
Pada saat yang sama, Israel membebaskan 477 tawanan Palestina. Tawanan selebihnya akan dibebaskan dalam dua bulan.
Kelompok-kelompok Palestina di Gaza yang dikuasai Hamas berencana merayakan pembebasan para tawanan itu.
Sebaliknya, suasananya lebih suram di Israel. Jurubicara pemerintah Israel, Mark Regev mengatakan, pembebasan tawanan Palestina itu membawa risiko keamanan. Namun, Israel mempunyai kewajiban nasional untuk memulangkan tentaranya yang ditangkap lawan.