Saat warga Palestina menandai awal bulan suci Ramadan, Israel, Senin (11/3) melaporkan melakukan serangan di Jalur Gaza.
Kekerasan yang terus berlanjut itu terjadi setelah perundingan berpekan-pekan yang melibatkan Mesir, AS dan Qatar untuk mengamankan gencatan senjata baru antara Israel dan kelompok militan Hamas sebelum Ramadan, yang akan mencakup pembebasan sandera yang ditahan oleh militan di Gaza dan Israel membebaskan warga Palestina yang ditahannya.
Ketika meninggalkan pembicaraan di Kairo pekan lalu, para perunding Hamas mengatakan bahwa perundingan gencatan senjata akan dilanjutkan pekan ini.
Militer Israel mengatakan operasinya mencakup serangan udara dan serangan darat di Khan Younis dan wilayah lain di Gaza Selatan, serta di Gaza Tengah.
Di New York, Sekjen PBB Antonio Guterres mengulangi seruannya bagi gencatan senjata selama Ramadan untuk mempercepat bantuan yang memadai bagi warga Gaza dan mengamankan pembebasan semua sandera yang ditawan Hamas.
“Mata dunia sedang mengawasi. Mata sejarah sedang mengawasi,” kata Guterres kepada para wartawan. “Kita tidak dapat berpaling. Kita harus bertindak untuk menghindari lebih banyak kematian yang bisa dicegah.”
Ia mengatakan para warga sipil yang putus asa memerlukan “tindakan segera.”
Militer Israel mengatakan operasinya mencakup serangan udara dan serangan darat di Khan Younis dan wilayah lain di Gaza Selatan, serta di Gaza Tengah.
Kementerian Kesehatan di Gaza, Senin (11/3) mengatakan bahwa 67 orang telah tewas dalam serangan Israel selama satu hari terakhir, dengan sedikitnya 31.112 orang tewas sejak perang dimulai pada bulan Oktober.
Sebuah kapal Angkatan Darat AS sedang dalam perjalanan ke Laut Tengah untuk memulai pembangunan dermaga temporer di pesisir Gaza untuk menyediakan jalur bagi lebih banyak truk bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina yang kelaparan. Namun, para pejabat mengatakan hal itu bisa memakan waktu hingga dua bulan sebelum pembangunan fasilitas itu selesai dan dioperasikan.
Rencana akhirnya adalah pengiriman lebih banyak makanan dan pasokan medis ke dermaga temporer di Gaza dari Siprus setelah pasukan Israel memeriksa kargo tersebut untuk memastikan tidak ada persenjataan yang disertakan untuk militan Hamas.
Dermaga temprorer itu diperlukan karena Gaza tidak memiliki infrastruktur pelabuhan dan Gaza berada di bawah blokade Angkatan Laut Israel sejak 2007, ketika Hamas mengambil kendali atas wilayah tersebut. Hanya ada sedikit kedatangan laut langsung sejak saat itu. [uh/ab]
Forum