Komite Intelijen Senat Amerika hari Kamis (30/3) berfokus pada Rusia, sewaktu komite tersebut mengadakan dengar keterangan terbuka sebagai bagian dari penyelidikannya mengenai campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden November lalu. Penyelidikan lainnya adalah mengenai kemungkinan kolusi orang-orang dekat Presiden Donald Trump.
Komite itu menyebut sidang hari Kamis (30/3) sebagai dasar mengenai sejarah serta karakteristik langkah-langkah aktif dan kampanye Rusia memengaruhi pemilu Amerika serta kemampuan cyber negara itu.
Menjelang dengar keterangan terbuka yang diikuti dengan cermat oleh masyarakat, ketua komite itu, yang berasal dari fraksi Republik, dan petinggi fraksi Demokrat menjanjikan penyelidikan yang lengkap dan berimbang mengenai upaya-upaya Rusia dalam kampanye tahun lalu.
Ketua komite, Richard Burr, dalam konferensi pers hari Rabu (29/3) menyatakan penyelidikan akan berlangsung ke manapun data intelijen mengarah.
Burr mengatakan ada sejumlah besar dokumen yang telah diterima dan komite terus bernegosiasi dengan kalangan intelijen untuk mendapat akses ke materi tambahan. Ia menambahkan akan ada sedikitnya 20 wawancara, termasuk dengan penasihat sekaligus menantu presiden Trump, Jared Kushner, yang secara sukarela akan berbicara dengan panel tersebut.
Burr dan Senator Mark Warner, petinggi Demokrat di komite itu, tidak mengungkapkan kesimpulan yang telah dicapai sejauh ini, kecuali mengenai tujuan Rusia. Menurut Warner, tujuan Presiden Rusia adalah melemahkan Amerika. Inilah yang seharusnya membuat khawatir seluruh warga Amerika, apapun afiliasi partai mereka, kata Warner. [uh/lt]
