Tiga pejabat Departemen Luar Negeri Amerika akan tampil di hadapan sebuah komite Kongres, Rabu, untuk memberi kesaksian mengenai serangan maut tahun lalu terhadap misi diplomatik Amerika di Benghazi, Libya.
Salah seorang yang tampil di hadapan Komisi Pengawasan dan Reformasi Pemerintah di DPR yang dikuasai golongan Republik adalah Gregory Hicks, mantan wakil duta besar di Libya.
Hicks telah mengatakan kepada para penyidik bahwa ia ditanyai mengapa pasukan militer Amerika tidak dikirim ke konsulat pada waktu serangan terjadi pada 11 September 2012.
Golongan Republik di Kongres menuduh pemerintahan Obama sengaja menyesatkan masyarakat mengenai rincian serangan tersebut. Sebagian kritik mereka ditujukan kepada mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton.
Namun, golongan Demokrat menyatakan penyelidikan itu bermotivasi politik dalam upaya untuk mendiskreditkan Clinton, yang telah disebut-sebut sebagai seorang kandidat dalam nominasi partai Demokrat bagi pemilihan presiden 2016.
Salah seorang yang tampil di hadapan Komisi Pengawasan dan Reformasi Pemerintah di DPR yang dikuasai golongan Republik adalah Gregory Hicks, mantan wakil duta besar di Libya.
Hicks telah mengatakan kepada para penyidik bahwa ia ditanyai mengapa pasukan militer Amerika tidak dikirim ke konsulat pada waktu serangan terjadi pada 11 September 2012.
Golongan Republik di Kongres menuduh pemerintahan Obama sengaja menyesatkan masyarakat mengenai rincian serangan tersebut. Sebagian kritik mereka ditujukan kepada mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton.
Namun, golongan Demokrat menyatakan penyelidikan itu bermotivasi politik dalam upaya untuk mendiskreditkan Clinton, yang telah disebut-sebut sebagai seorang kandidat dalam nominasi partai Demokrat bagi pemilihan presiden 2016.