Sebuah panel Mesir telah mulai melakukan pemungutan suara atas rancangan konstitusi, yang dianggap sebagai langkah pertama menuju pemerintahan demokratis menyusul penggulingan Presiden Mohamed Morsi bulan Juli.
Voting dimulai hari Sabtu atas ke-247 pasal dalam dokumen itu, yang akan menggantikan konstitusi yang diterapkan Morsi tahun lalu.
Kantor berita Prancis melaporkan komite itu menyetujui lebih dari separuh pasal-pasal itu hari Sabtu. Panel beranggotakan 50 orang itu akan melanjutkan pemungutan suara hari Minggu.
Komite itu berencana untuk menyerahkan rancangan konstitusi itu kepada Presiden sementara Adly Mansour pertengahan pekan depan. RUU itu akan ditentukan melalui referendum awal tahun depan.
Kepala panel itu, politisi Amr Moussa, mengatakan kepada wartawan ada kesepakatan sementara atas ke-247 pasal itu, yang mencakup penerapan Hukum Syariah sebagai dasar penyusunan Undang-undang.
Sebuah pasal lain mengatakan Dewan Tertinggi Pasukan Bersenjata harus menyepakati menteri pertahanan yang ditunjuk pemerintah.
Voting dimulai hari Sabtu atas ke-247 pasal dalam dokumen itu, yang akan menggantikan konstitusi yang diterapkan Morsi tahun lalu.
Kantor berita Prancis melaporkan komite itu menyetujui lebih dari separuh pasal-pasal itu hari Sabtu. Panel beranggotakan 50 orang itu akan melanjutkan pemungutan suara hari Minggu.
Komite itu berencana untuk menyerahkan rancangan konstitusi itu kepada Presiden sementara Adly Mansour pertengahan pekan depan. RUU itu akan ditentukan melalui referendum awal tahun depan.
Kepala panel itu, politisi Amr Moussa, mengatakan kepada wartawan ada kesepakatan sementara atas ke-247 pasal itu, yang mencakup penerapan Hukum Syariah sebagai dasar penyusunan Undang-undang.
Sebuah pasal lain mengatakan Dewan Tertinggi Pasukan Bersenjata harus menyepakati menteri pertahanan yang ditunjuk pemerintah.
