Di desa Tangkura Kecamatan Poso Pesisir Selatan yang memiliki populasi penduduk 717 keluarga atau sekitar 3.000 jiwa, Pangdam VII Wirabuana melakukan pertemuan dengan warga masyarakat di Balai Desa.
Dalam pertemuan itu, warga masyarakat desa Tangkura mengeluhkan rasa tidak aman yang mereka rasakan sejak tiga warga desa setempat menjadi korban pembunuhan kelompok teroris pada 15 Januari 2015 silam.
Rudolf Peluru warga desa Tangkura mengatakan kondisi perekonomian warga masyarakat sangat sulit sejak mereka tidak bisa berkebun, karena
mengkuatirkan keselamatan mereka yang sewaktu-waktu dapat terancam oleh kelompok bersenjata yang hingga kini belum tertangkap. Dampaknya,
wargapun kehilangan sumber mata pencaharian dari hasil kebun.
"Dari segi ekonomi mereka, saya katakan sekarang agak susah. Malah ada orang katakan sangat susah, karena lokasi perkebunan mereka adalah
lokasi dimana teroris itu ada. Mereka ke kebun, takut. Mereka mengambil hasil kebun disana, coklat, kelapa... takut," jelas Rudolf Peluru, salah seorang warga desa Tangkura.
Merespon keresahan warga tersebut Mayjend Bachtiar menjanjikan akan menambah personel pasukan TNI sehingga kedepan warga masyarakat
desa Tangkura akan mendapatkan pengawalan kapanpun dibutuhkan untuk beraktifitas di kebun, hutan serta areal padi ladang yang selama ini menjadi sumber mata pencaharian warga.
Sementara itu terkait dengan keberadaan kelompok teroris di Poso ditegaskan oleh Mayjend Bachtiar, bila keberadaan kelompok itu harus segera dituntaskan. Penanganan keberadaan kelompok teroris pimpinan Santoso dan Daeng Koro itu harus dilakukan secara bersama sama antara Polri, TNI, Pemerintah Daerah serta warga masyarakat.
"Kelompok teroris ini ya kita harus segera tuntaskan, harus diselesaikan. Siapa yang menuntaskan? Ya kita harus bekerja sama yaitu antara TNI dengan Kepolisian, terus dengan masyarakat tentunya t ermasuk pemerintah daerah,
stake holder terkait lainnya kita harus bisa bekerjasama dan sinergitas," jelas Mayjend Bachtiar.
Ia menambahkan warga masyarakat dapat mendukung upaya itu dengan menggelar PAM Swakarsa, serta segera melaporkan bila mengetahui keberadaan anggota kelompok itu kepada aparat keamanan, serta menghentikan dukungan logistik bagi kelompok tersebut.
"Rakyat ikut membantu, kalau ada misalkan teroris, dia harus melaporkan, terus masyarakat tidak boleh membantu logistiknya teroris, ini semua harus dihentikan," imbuhnya.
Dalam kunjungannya ke Poso, Pangdam VII Wirabuana juga menyalurkan bantuan bahan makanan bagi warga desa Tangkura, termasuk bantuan
finansial bagi keluarga korban dari tiga warga desa Tangkura yang pada 15 Januari 2015 silam tewas dalam aksi kekerasan kelompok teroris.