Kapten tentara Inggris tersebut tiba untuk bertugas di ibukota Australia, Canberra, selama empat minggu bersama tentara Australia yang akan membawanya berkeliling ke pantai timur, barat dan utara di negara yang luas itu.
Tapi sebelum memulai tugas militernya, Harry tidak menghiraukan hujan yang turun dan udara yang dingin untuk berjabat tangan dan mengobrol dengan ratusan orang yang berkumpul untuk memberikan dukungan baginya di luar Taman Makam Pahlawan Perang Australia.
Mungkin karena ia punya pengalaman buruk dengan foto yang diambil dengan candid, ia tidak meluluskan keingingan remaja-remaja yang ingin foto bersamanya. Ia tertawa dan menyarankan seorang remaja yang memujanya untuk menghilangkan kebiasaan selfie.
"Tidak, saya benci selfies. Kamu harus berhenti melakukannya," televisi Ten Network berhasil merekam apa yang dikatakannya pada remaja tersebut.
"Saya tahu kamu masih muda, tapi selfies tidak baik," menurut rekaman televisi Nine Network.
Harry, yang merupakan pewaris kerajaan Inggris di urutan ke-empat dan akan berada di urutan ke-lima bila nanti anak kedua Pangeran William lahir, juga berjabat tangan dan melakukan tos dengan seorang anak laki-laki berusia 12 tahun dan berambut merah, Ethan Toscan, yang membawa poster bertuliskan "Redheads RULE!" atau "Rambut merah BERJAYA!"
Seperti halnya di Inggris, orang berambut merah seringkali digoda di Australia, dan mereka dikenal dengan "rangas," kependekan dari orangutan.
"Ia bilang poster yang saya buat keren dan orang rambut merah keren," kata Ethan setelahnya.
Orang muda dan tua berkumpul di taman makam tersebut, dan Harry meletakkan karangan bunga di Makam Prajurit Tanpa Nama sebelum menuju galeri museum Perang Dunia I dan Afghanistan.
Harry tiba di Bandara Internasional Sydney Senin pagi (6/4) dan mengenakan seragam tentara, dan berganti pakaian ke seragam resmi untuk acara-acara resmi di taman makam tersebut.
Veteran berusia 30 tahun tersebut yang pernah bertugas dua kali di Afghanistan kemudian melaporkan diri untuk memulai tugasnya kepada Marsekal Mark Binskin, kepala Angkatan Udara Australia, di kampus perwira militer Australia terdekat.
Harry memberikan hormat pada bos barunya, kemudian menyampaikan surat dari neneknya, Queen Elizabeth II. Ia menuliskan bahwa sudah sepantasnya cucunya berkunjung ke Australia sementara kedua negara tersebut memperingati pengorbanan yang dilakukan satu abad lalu dalam Perang Dunia Pertama.
Kapten Harry Wales, namanya di tentara Inggris, akan bertugas bersama beberapa unit tentara Australia di kota Darwin, Sydney dan Perth.
Media melaporkan bahwa Harry melakukan penerbangan sepanjang 3.100 kilometer dari Canberra ke Darwin dalam pesawat angkatan udara Australia, Senin malam (6/4). Departemen Pertahanan tidak mengonfirmasi laporan tersebut, dan mengatakan bahwa mereka tidak mengeluarkan pernyataan tentang pergerakan individual prajurit.
Di Darwin, yang akan menjadi pusat pelatihan bagi 1.050 Marinir AS di beberapa minggu mendatang, Harry akan bekerja sebagian besar dengan resimen infanteri yang didominasi oleh Aborigin, North-West Mobile Force, atau yang dikenal dengan NORFORCE.
NORFORCE berpatroli di padang gurun tropis Australia yang luas yang tidak banyak penduduknya, yang meliputi 1,8 juta kilometer persegi. Pasukan ini menggunakan ketrampilan tradisional, termasuk melacak ketika melakukan pengawasan.
Harry, seorang pilot helikopter Apache, akan bergabung dengan pasukan udara di kota pantai timur Sydney dan bekerja dengan Resimen Angkatan Udara Khusus, termasuk veteran Afghanistan, di kota pantai barat Perth. Ia harus lulus sertifikasi Australia sebelum diijinkan untuk menjadi pilot pesawat Australia.
Pangeran Harry dan ayahnya, Pangeran Charles, pada tanggal 25 April nanti di Turki akan menghadiri peringatan seratus tahun invasi semenanjung Galipoli yang nahas selama Perang Dunia Pertama di mana pasukan negara persemakmuran di bawah komando Inggris, termasuk pasukan gabungan Australia dan New Zealand, mengalami kekalahan besar.