Laksamana Harry Harris, panglima Komando Pasifik Amerika, Selasa (3/11) mengatakan kepada sekelompok mahasiswa Amerika di Peking University, Beijing, bahwa keputusan mengirim USS Lassen, kapal perusak berpeluru kendali, dalam radius 22 kilometer dari Karang Subi di Kepulauan Spratly merupakan latihan rutin. Latihan itu bertujuan untuk melindungi “hak, kebebasan serta penggunaan laut dan wilayah angkasa yang sah, yang dijamin bagi seluruh negara berdasarkan hukum internasional.”
Beijing memulai proyek pembangunan besar-besaran tahun lalu untuk mengubah karang itu menjadi pulau yang dapat mendukung landas pacu dan fasilitas lain, dengan mengabaikan klaim-klaim lain oleh Filipina, Vietnam, Taiwan serta negara-negara Asia lain di kawasan. China mencela patroli Amerika yang dituduhnya memasuki perairan China secara ilegal, dan memanggil Duta Besar Amerika Max Baucus untuk menerima protes resmi China.
Harris menyebut klaim China di Laut China Selatan itu ambigu, dan menegaskan lagi sikap pemerintahan Obama yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa Amerika akan “terbang, berlayar dan beroperasi kapan pun dan di mana pun hukum internasional mengizinkannya.” Tetapi ia juga menekankan hubungan diplomatik dan militer yang kuat antara Washington dan Beijing, seraya menyatakan lebih dari 30 pertukaran militer dijadwalkan berlangsung dalam beberapa pekan mendatang. [uh]