Para anggota Dewan Legislatif di kedua kubu politik Hong Kong, Senin (26/8) mengatakan bahwa kubu lawan memikul tanggung jawab setelah terjadi kekerasan dalam protes anti-pemerintah akhir pekan lalu.
Anggota Dewan Legislatif yang pro-pemerintah mengutuk tindakan para pengunjuk rasa yang memblokir jalan-jalan, melemparkan bom Molotov dan menyerang polisi.
Para legislator pro-demokrasi membalas bahwa pemerintah dan polisi perlu bertanggung jawab, karena pemerintah memperkenalkan undang-undang ekstradisi yang memicu protes dan karena polisi yang mereka katakan sebagai penegak hukum yang selektif yang menarget lawan pemerintah.
Kwok Ka-ki, anggota Partai Sipil, menyalahkan pemimpin Hong Kong Carrie Lam. Dia menyebut penciptaan wadah dialog, sebagi taktik menunda daripada upaya untuk menyelesaikan konflik.
Gerakan pro-demokrasi di Hong Kong memiliki lima tuntutan termasuk diadakannya pemilihan demokratis dan penyelidikan independen terhadap apa yang mereka anggap kekerasan polisi dalam membubarkan demonstran. [lt/ab]