Kunjungan ke ibukota itu adalah yang pertama oleh para duta besar tersebut dalam dua tahun ini, setelah sebagian besar kedutaan ditutup pada tahun 2014 karena pertempuran antara milisi-milisi yang bersaing. Perang kemudian berkobar di Libya yang terbagi antara dua pemerintahan yang bersaing.
Para diplomat itu akan bertemu dengan para deputi Perdana Menteri baru Libia, Fayez Serraj.
Menteri Luar Negeri Italia Paolo Gentiloni mengunjungi Tripoli pekan lalu dan mengumumkan rencana membuka kembali kedutaannya.
Italia, Perancis, dan negara-negara Barat lainnya semakin prihatin dengan pasukan ISIS yang kuat di Libya yang menguasai kota Sirte dan telah melancarkan serangan di negara itu. Negara-negara Eropa itu telah menawarkan bantuan melatih pasukan keamanan Libya untuk melawan ancaman tersebut.
Libya telah berada dalam keadaan kacau sejak pemimpin Moammar Gadhafi digulingkan dan dibunuh pada tahun 2011. [lt]