Para kandidat mengeluarkan seruan bersemangat terakhir kepada para pemilih sebelum penyelenggaraan pemilu parlemen hari Minggu (16/12), yang kemungkinan besar akan mengembalikan kembali kekuasaan kepada partai konservatif yang memerintah Jepang selama hampir seluruh era pasca perang.
Beberapa jajak pendapat menunjukkan para pemilih akan meninggalkan Partai Demokratik Jepang yang kini berkuasa, tiga tahun setelah merebut kekuasaan, dan akan memberikan sebagian besar suara mereka kepada pihak oposisi, Partai Demokratik Liberal. Partai ini pernah memerintah Jepang selama bebeberapa dasawarsa, di majelis rendah yang terdiri atas 480 kursi itu.
Hal itu akan memberi jabatan perdana menteri kepada Shinzo Abe, yang dikenal menganut garis keras dan pernah memerintah dari tahun 2006 hingga 2007. Hal ini meningkatkan keprihatinan tentang hubungan dengan Tiongkok, ditengah-tengah terjadinya pertikaian teritorial.
Tetapi, munculnya beberapa partai baru telah membingungkan pemilih, dan angket-angket pendapat menunjukkan sekitar 40 persen pemilih belum menentukan pilihan.
Beberapa jajak pendapat menunjukkan para pemilih akan meninggalkan Partai Demokratik Jepang yang kini berkuasa, tiga tahun setelah merebut kekuasaan, dan akan memberikan sebagian besar suara mereka kepada pihak oposisi, Partai Demokratik Liberal. Partai ini pernah memerintah Jepang selama bebeberapa dasawarsa, di majelis rendah yang terdiri atas 480 kursi itu.
Hal itu akan memberi jabatan perdana menteri kepada Shinzo Abe, yang dikenal menganut garis keras dan pernah memerintah dari tahun 2006 hingga 2007. Hal ini meningkatkan keprihatinan tentang hubungan dengan Tiongkok, ditengah-tengah terjadinya pertikaian teritorial.
Tetapi, munculnya beberapa partai baru telah membingungkan pemilih, dan angket-angket pendapat menunjukkan sekitar 40 persen pemilih belum menentukan pilihan.