Para pejabat tinggi pemerintah dan para pakar keamanan Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) berkumpul hari Rabu di Manila untuk menghadiri pembukaan pertemuan maritim tahunan.
Meskipun pertemuan tahunan itu memusatkan perhatian pada usaha untuk melindungi sumber-sumber air dan mengamankan rute perdagangan kawasan, pertemuan itu dilakukan pada saat yang peka ketika empat negara ASEAN sedang terlibat dalam persengketaan dengan Tiongkok mengenai bagian-bagian dari Laut China Selatan.
Wakil Presiden Filipina Jejomar Binay, yang negaranya mengklaim bagian dari wilayah yang diperebutkan dan kemungkinan kaya minyak itu, mengatakan kepada wartawan dia optimistis bahwa persengketaan itu dapat diselesaikan melalui diplomasi.
Bakal presiden Tiongkok, Wakil Presiden Xi Jinping, telah mengatakan Beijing bertekad untuk menyelesaikan persengketaan itu secara damai. Tetapi negaranya menolak untuk melakukan perundingan multilateral, dan mendesak persengketaan itu diselesaikan antara masing-masing negara yang mengklaim wilayah tersebut.
Pakar keamanan Sam Bateman, yang menghadiri konferensi itu, mengatakan menurutnya cara terbaik untuk menyelesaikan persengketaan kedaulatan itu adalah melalui perundingan bilateral. Dia mengatakan Tiongkok sebaiknya diberi peran kepemimpinan dalam kerjasama maritim.
Petemuan puncak pekan ini, yang berlangsung sampai hari Jumat, dilakukan menjelang pertemuan puncak tahunan Asia Timur di Kamboja bulan depan, dimana persengketaan maritim diperkirakan akan menjadi fokus utama.
Meskipun pertemuan tahunan itu memusatkan perhatian pada usaha untuk melindungi sumber-sumber air dan mengamankan rute perdagangan kawasan, pertemuan itu dilakukan pada saat yang peka ketika empat negara ASEAN sedang terlibat dalam persengketaan dengan Tiongkok mengenai bagian-bagian dari Laut China Selatan.
Wakil Presiden Filipina Jejomar Binay, yang negaranya mengklaim bagian dari wilayah yang diperebutkan dan kemungkinan kaya minyak itu, mengatakan kepada wartawan dia optimistis bahwa persengketaan itu dapat diselesaikan melalui diplomasi.
Bakal presiden Tiongkok, Wakil Presiden Xi Jinping, telah mengatakan Beijing bertekad untuk menyelesaikan persengketaan itu secara damai. Tetapi negaranya menolak untuk melakukan perundingan multilateral, dan mendesak persengketaan itu diselesaikan antara masing-masing negara yang mengklaim wilayah tersebut.
Pakar keamanan Sam Bateman, yang menghadiri konferensi itu, mengatakan menurutnya cara terbaik untuk menyelesaikan persengketaan kedaulatan itu adalah melalui perundingan bilateral. Dia mengatakan Tiongkok sebaiknya diberi peran kepemimpinan dalam kerjasama maritim.
Petemuan puncak pekan ini, yang berlangsung sampai hari Jumat, dilakukan menjelang pertemuan puncak tahunan Asia Timur di Kamboja bulan depan, dimana persengketaan maritim diperkirakan akan menjadi fokus utama.