Lebih dari 100 pemenang Hadiah Nobel dari seluruh dunia mendesak presiden mendatang Tiongkok, Xi Jinping, agar membebaskan Liu Xiaobo, pembangkang Tiongkok yang dipenjarakan yang juga pemenang Nobel Perdamaian.
Kelompok terdiri dari 134 pemenang Nobel itu mengirim sepucuk surat kepada Xi hari Selasa, yang memintanya agar membebaskan Liu segera dan tanpa syarat. Mereka juga menghendaki agar istrinya, Liu Xia, dibebaskan dari tahanan rumah, yang dikenakan terhadapnya setelah sang suami meraih Nobel Perdamaian pada tahun 2010.
Menurut kelompok yang anggotanya antara lain Uskup Desmond Tutu dan Dalai Lama itu, pembebasan Liu dan istrinya akan menjadi langkah penting pertama ke arah diterapkannya hak-hak fundamental bagi rakyat Tiongkok.
Para pemenang Nobel itu memperingatkan bahwa tidak ada negara yang dapat membatasi kebebasan berpikir dan berhimpun tanpa mendapat hambatan dalam pembangunannya.
Pembangkang yang tinggal di Amerika, Yang Jianli, mantan tahanan politik yang membantu menyusun surat itu, memberitahu VOA bahwa proyek ini bersifat monumental dan akan memerlukan perhatian Beijing. Menurut Yang, yang ambil bagian dalam gerakan mahasiswa di Lapangan Tiananmen, ada sedikit bukti yang menunjukkan Xi akan segera mengambil tindakan untuk memperbaiki situasi Liu.
Pihak berwenang Tiongkok menghukum Liu sebelas tahun penjara pada tahun 2009 atas tuduhan subversi, terkait keikutsertaannya menyusun Piagam 08, suatu manifesto yang menyerukan reformasi politik dan hak-hak lebih besar di Tiongkok yang diperintah Komunis.
Kelompok terdiri dari 134 pemenang Nobel itu mengirim sepucuk surat kepada Xi hari Selasa, yang memintanya agar membebaskan Liu segera dan tanpa syarat. Mereka juga menghendaki agar istrinya, Liu Xia, dibebaskan dari tahanan rumah, yang dikenakan terhadapnya setelah sang suami meraih Nobel Perdamaian pada tahun 2010.
Menurut kelompok yang anggotanya antara lain Uskup Desmond Tutu dan Dalai Lama itu, pembebasan Liu dan istrinya akan menjadi langkah penting pertama ke arah diterapkannya hak-hak fundamental bagi rakyat Tiongkok.
Para pemenang Nobel itu memperingatkan bahwa tidak ada negara yang dapat membatasi kebebasan berpikir dan berhimpun tanpa mendapat hambatan dalam pembangunannya.
Pembangkang yang tinggal di Amerika, Yang Jianli, mantan tahanan politik yang membantu menyusun surat itu, memberitahu VOA bahwa proyek ini bersifat monumental dan akan memerlukan perhatian Beijing. Menurut Yang, yang ambil bagian dalam gerakan mahasiswa di Lapangan Tiananmen, ada sedikit bukti yang menunjukkan Xi akan segera mengambil tindakan untuk memperbaiki situasi Liu.
Pihak berwenang Tiongkok menghukum Liu sebelas tahun penjara pada tahun 2009 atas tuduhan subversi, terkait keikutsertaannya menyusun Piagam 08, suatu manifesto yang menyerukan reformasi politik dan hak-hak lebih besar di Tiongkok yang diperintah Komunis.