Pertemuan blogger atau penulis blog yang dikenal dengan nama 'Pesta Blogger' telah menjadi acara rutin yang diadakan sejak tahun 2007 lalu. Tahun ini Pesta Blogger berganti nama menjadi ON-OFF 2011, dengan harapan lebih banyak lagi melibatkan masyarakat untuk aktif memanfaatkan internet dan media sosial sebagai sarana untuk menyalurkan ide, gagasan, kreativitas.
Suasana Sabtu pagi hingga sore (3/12), kawasan Epicentrum Rasuna, Jakarta, ramai dipadati ribuan anak-anak muda. Mereka adalah para penulis, anggota komunitas dan masyarakat umum yang aktif menggunakan media online atau internet, blog dan media sosial seperti Facebook dan Twitter sebagai sarana berkomunikasi dan berbagi informasi. Tidak hanya berasal dari Indonesia, pengunjung dan peserta datang dari sejumlah negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
Awalnya di tahun 2007 hingga tahun lalu pertemuan ini bernama Pesta Blogger, namun kali ini berganti nama menjadi ON-OFF 2011. Penggagas acara yang dikenal sebagai Bapak Blogger Indonesia, Enda Nasution, menjelaskan kepada VOA mengenai alasan perubahan nama ini.
“Ada evolusi yang terjadi, karena dunia mayanya juga berubah, sehingga kita ingin mengakomodasi bukan hanya blogger tetapi pengguna media sosial yang lain. Jadi bayangkan tahun 2007 lalu belum ada Facebook dan Twitter, hanya ada blog. Tahun ini berevolusi lagi kita ganti namanya menjadi Online-Offline (ON-OFF 2011).Tujuannya sama yaitu untuk mengakomodasi lebih banyak lagi pengguna media sosial lain tidak hanya blogger saja,” papar Enda Nasution.
Sementara itu Ketua Pelaksana, Aulia Halimatussadiah menyatakan harapannya atas kegiatan yang diadakan kali ini.
Aulia mengatakan, “Harapan saya setelah acara ON-OFF 2011, tentu saja teman-teman yang bertemu hari ini bisa bertemu dengan opportunities atau peluang. Sesuai dengan temanya yaitu ‘Ideas Meet Opportunities, tadinya yang hanya bawa ide bisa bertemu dengan berabagi macam peluang dan berkolaborasi menghasilkan sesuatu.
Aulia, yang akrab disapa dengan sapaan Ollie, selama ini dikenal sebagai seorang penulis dan aktif sebagai pegiat media sosial di Indonesia.
“Untuk pengguna Facebook di Indonesia mencapai hampir 40 juta orang atau nomor dua setelah Amerika Serikat, sementara untuk Twitter, 15 persen Tweet (pesan di Twitter) di seluruh dunia berasal dari Indonesia, kemudian jumlah blog saat ini tercatat sudah lebih dari 5 juta,” tambah Aulia.
Sementara, salah seorang tokoh pendidikan, Anies Baswedan menilai potensi dari media sosial di Indonesia sangat besar. Dalam pandangan Rektor Universitas Paramadina ini media sosial menjadi alat yang sangat efektif untuk menularkan semangat dan optimisme di kalangan anak-anak muda.
“Hari ini para blogger itu seperti orang-orang yang menyediakan radio di zaman dahulu. Mereka menyebarkan gelombang dan yang mereka kirimkan adalah gelombang optimis. Optimisme yang realistis. Jadi kita melihat situasi, kita memahami kondisi kita, lalu ambil perspektif yang positif,” demikian komentar Anies Baswedan.
Para blogger yang ditemui oleh VOA, umumnya sangat antusias menceritakani hal-hal menarik yang mereka tuliskan dalam blog pribadi mereka. Beberapa diantaranya menuliskan pengalaman berkeliling di berbagai daerah di Indonesia dan berbagi tips untuk melakukan perjalanan serupa. Hal ini dilakukan oleh Erik, seorang blogger pemula dari Jakarta.
“Aku kebetulan baru belajar ngeblog beberapa bulan ini. Sebenarnya hobiku traveling dan aku start untuk ngeblog beberapa bulan lalu,” ujar Erik.
Senada dengan itu, ada pula Sari Sukmawati, pemilik komunitas dan penulis blog tentang tips jalan-jalan di dalam negeri dengan biaya yang murah.
“Blog kita memang benar-benar hanya tentang jalan-jalan aja, dan masih mengenai daerah-daerah di Indonesia,” demikian penuturan Sari Sukmawati.
