Parlemen baru Iran mengadakan pertemuan untuk pertama kalinya, Rabu (27/5), dengan mempraktikkan social distancing, sementara negara itu kesulitan menghentikan penyebaran virus corona yang sangat menyengsarakan rakyatnya.
Televisi pemerintah Iran mengatakan, seluruh 268 anggota parlemen yang hadir telah teruji negatif virus itu. Pada sidang pembukaan sekaligus pelantikan itu banyak legislator terlihat mengenakan masker dan mempraktikkan social distancing. Temperatur tubuh mereka juga diperiksa sebelum diizinkan memasuki gedung.
Iran merupakan negara dengan korban tewas akibat wabah virus corona tertinggi di Timur Tengah. Lebih dari 7.500 orang tewas dari sekitar 139.500 kasus yang telah dikukuhkan. Di kawasan itu sendiri, Turki merupakan negara dengan jumlah kasus terbanyak, yakni 156.800 dengan 4.300 kematian.
Pada sidang pembukaan itu, para anggota parlemen memilih ketua sementara dan mendengarkan pesan tertulis Pemimpin Agung Ayatollah Ali Khamenei yang dibacakan ajudannya. Presiden Hassan Rouhani yang berpidato pada acara itu mengajak para anggota parlemen bekerja sama dengan pemerintahannya agar rakyat Iran mampu mengatasi sanksi-sanksi yang diberlakukan AS dan wabah virus corona.
Ketua parlemen permanen akan dipilih pekan depan untuk masa jabatan satu tahun. Delapan anggota baru parlemen tidak hadir pada sidang pembukaan itu tanpa ada keterangan yang jelas. [ab/uh]