Para anggota Parlemen Uni Eropa, Rabu (5/4) menyatakan dukungan bagi perunding Uni Eropa untuk proses pemisahan Inggris dan menuntut agar Inggris membayar milyaran dolar yang dijanjikan yang dianggap Uni Eropa kewajiban Inggris.
Parlemen Eropa, yang mempunyai wewenang veto pada akhir perundingan dua tahun itu, memulai perundingan yang berat bagi London. Para anggota parlemen memberi suara 516 lawan 133 untuk menyetujui resolusi itu, dengan 50 absensi.
Kepala Perunding Uni Eropa, Michel Barnier, menyebut pembicaraan sejajar mengenai keluarnya Inggris dari Uni Eropa yang berbarengan dengan perundingan hubungan perdagangan masa depan “pendekatan yang sangat berisiko” yang ia akan hindari.
Barnier mengatakan kepada para anggota parlemen Uni Eropa di Strasbourg, Perancis, bahwa “untuk berhasil, kita sebaliknya perlu menggunakan tahap pertama perundingan,khusus untuk mencapai persetujuan mengenai prinsip exit itu.”
Perdana Menteri Inggris Theresa May pekan lalu berusaha merundingkan keduanya sekaligus, yaitu perundingan mengenai exit dan perundingan mengenai hubungan masa depan, sementara Presiden Dewan Uni Eropa dan para anggota parlemen Uni Eropa mengemukakan argumentasi menentangnya.
Perundingan mengenai Brexit atau keluarnya Inggris dari Uni Eropa diperkirakan akan mulai bulan Mei segera setelah perundingan pedoman ke-27 negara anggota telah dirampungkan dengan memberi mandat kepada Barnier.
Namun, Inggris berkeras lagi bahwa Inggris ingin melanjutkannya terus dengan pembicaraan hubungan masa depan secepat mungkin.
“Kepentingan terbaik kedua pihak dalam perundingan ini akan dipenuhi dengan melanjutkannya ke pembicaraan teknis mengenai hubungan masa depan secepat mungkin dalam dua tahun yang tersedia bagi kita,” kata Menteri Muda Brexit Inggris, Robin Walker.
Resolusi Parlemen Uni Eropa tadi juga menekankan bahwa negara-negara Uni Eropa sebaiknya jangan memulai pembicaraan bilateral dengan Inggris sebelum persetujuan exit dirampungkan dan mengatakan bahwa Inggris harus membayar rekening yang masih tersisa, yang dapat mencapai 60 milyar euro atau $64 milyar dolar.
Nigel Farage, salah seorang pendukung utama Brexit, mengatakan Inggris tidak akan mau disandera oleh parlemen Uni Eropa. [gp]