Jalan kereta yang lewat di bawah selat Inggris, atau Eurostar, kini sudah 23 tahun usianya, dan pernah melambangkan ikatan antara Eropa dan Inggris yang oleh banyak kalangan dianggap tidak bisa mengalami perpecahan. Ini merupakan cara tepat untuk walikota London Sadiq Khan, seorang pendukung kuat keanggotaan Inggris di Uni Eropa, meninggalkan Paris menyusul sebuah lawatan ke ibukota Perancis dan Belgia.
“Meskipun Inggris memilih meninggalkan Uni Eropa, kita tidak akan berhenti bersahabat, kita tidak akan berhenti bersekutu,” kata walikota Khan kepada tuan rumahnya di Paris.
Sahabat, tetapi juga pesaing. Paris adalah salah satu diantara sekian banyak kota yang mengincar bisnis dari pusat finansial London, saat Inggris meninggalkan Uni Eropa.
Global Financial Centers Index, sebuah survei terhadap profesional layanan finansial, dalam peringkatnya yang terakhir memperlihatkan London mempertahankan kedudukannya di peringkat atas, tetapi skor keseluruhannya anjlok akibat ketidak pastian Brexit.
Kata Mark Yeandle penulis utama survei ini, “beberapa orang akan pindah ke Eropa, tetapi secara keseluruhan, London tidak akan menyaksikan eksodus besar-besaran. Lihat saja, semua bank utama Amerika masih berbasis disini.”
Namun Paris rupanya menjadi tujuan menarik. HSBC, bank Inggris terbesar merencanakan untuk memindahkan 1000 lapangan pekerjaan dari London ke Paris pada 2019. Tetapi menurut Mark Yeandle negara-negara Asia dengan pertumbuhan tinggi juga akan meraup manfaat dari bisnis finansial di London yang akan hijrah ini. [jm]