Para anggota Parlemen Eropa mengutuk skandal korupsi yang mengguncang badan legislatif Uni Eropa itu, ketika mereka berkumpul di Strasbourg untuk mengikuti pekan sidang paripurna.
Jaksa Belgia, yang menyelidiki kasus dugaan memperjualbelikan pengaruh di Parlemen Eropa, mendakwa empat orang akhir pekan lalu dengan pasal korupsi, ikut serta dalam kelompok kriminal, serta pencucian uang.
Wakil Presiden Parlemen Eropa Eva Kaili asal Yunani dibebastugaskan dari posisinya.
Pihak berwenang mengatakan, salah satu negara Teluk diduga menawarkan uang tunai atau hadiah kepada pejabat parlemen sebagai imbalan atas bantuan politik.
Jaksa menolak menyebut negara mana yang dimaksud, namun beberapa anggota parlemen dan media Belgia mengaitkannya dengan penyelidikan terhadap Qatar, yang tengah menjadi tuan rumah pesta sepak bola dunia, Piala Dunia.
Menteri Luar Negeri Qatar membantah tuduhan itu.
Pada hari Jumat (9/12), polisi di ibu kota Belgia melakukan penggerebekan sebagai bagian dari penyelidikan dan melaporkan telah menyita sekitar 600.000 euro (sekitar hampir Rp10 miliar) uang tunai, peralatan komputer dan telepon genggam.
Kantor jaksa federal, tanpa menyebut nama, mengatakan bahwa empat dari enam orang yang ditangkap hari itu langsung didakwa, sementara dua lainnya dilepaskan.
Jaksa memastikan bahwa seorang anggota parlemen telah ditangkap, namun menolak mengonfirmasi apakah yang dimaksud adalah Kaili, yang merupakan mantan pembawa berita televisi.
Mereka mengatakan, mereka mencurigai “pembayaran uang dalam jumlah besar, atau tawaran hadiah besar” kepada orang-orang dengan posisi berpengaruh di Parlemen Eropa.
Presiden Parlemen Eropa Roberta Metsola membebastugaskan Kaili dari tanggung jawabnya akhir pekan lalu.
Partai Kaili di Yunani juga menangguhkannya. Kelompok Sosialis dan Demokrat di Parlemen Eropa juga menangguhkannya. [rd/rs]
Forum