Para menteri luar negeri Uni Eropa sedang mempertimbangkan sanksi-sanksi baru terhadap Rusia dan bantuan dana untuk militer Ukraina pada pertemuan mereka pada Senin (12/12). Sementara itu AS menjanjikan dukungan berkelanjutan untuk Ukraina di tengah-tengah serangan udara Rusia terhadap infrastruktur penting.
Paket usulan Uni Eropa yang dibahas di Brussels itu akan memberikan sekitar $2,1 miliar untuk mendanai pengiriman senjata ke Ukraina.
Uni Eropa telah menjatuhkan delapan putaran sanksi yang menarget tokoh-tokoh dan industri Rusia sebagai tanggapan atas invasi Rusia yang dimulai pada Februari lalu. Sanksi putaran kesembilan akan mencakup para pejabat pemerintah serta industri pertahanan dan perbankan Rusia.
Presiden AS Joe Biden berbicara dengan Presiden Volodymyr Zelenskyy melalui telepon pada Minggu. Pembicaraan tersebut adalah satu dari serangkaian percakapan telepon yang dilakukan Zelenskyy dengan para pemimpin dunia menjelang pembicaraan Uni Eropa dan pertemuan-pertemuan penting lainnya pekan ini.
Menurut sebuah pernyataan Gedung Putih, Biden “mengukuhkan kembali komitmen AS untuk terus memberi Ukraina bantuan keamanan, ekonomi dan kemanusiaan, menuntut pertanggungjawaban Rusia atas kejahatan dan kekejamannya semasa perang, dan memberi sanksi terhadap Rusia atas agresinya.”
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan setelah percakapannya dengan Zelenskyy bahwa Ukraina dapat mengandalkan dukungan negaranya “selama diperlukan untuk merebut kembali sepenuhnya kedaulatan dan integritas teritorialnya.”
Macron menyoroti konferensi yang diselenggarakan Prancis pada hari Selasa untuk mengatur upaya membantu Ukraina “melewati musim dingin” serta upaya-upaya lain untuk membangun kembali Ukraina.
Zelenskyy mengatakan ia juga berbicara pada hari Minggu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengenai prospek memperluas Prakasa Biji-Bijian Laut Hitam, di mana Ukraina dapat mengekspor komoditi tersebut dari tiga pelabuhannya.
Jaringan listrik
Zelenskyy mengatakan dalam pidato hariannya Minggu malam bahwa para petugas telah berhasil memulihkan sebagian layanan listrik di kota Odesa, Ukraina Selatan, di mana serangan Rusia pada hari Sabtu(10/12) menghantam dua pembangkit listrik dan memutus aliran listrik untuk sekitar 1,5 juta orang.
Pemimpin Ukraina itu mengatakan upaya pemulihan masih berlangsung di daerah-daerah lain di wilayah itu, tetapi Odesa adalah daerah yang terpukul paling parah.
Sejak Oktober, Rusia telah menarget jaringan listrik Ukraina. Zelenskyy mengatakan serangan-serangan itu adalah kejahatan perang yang menarget kehidupan sipil, sementara Moskow menyatakan serangan itu sah secara militer. [uh/ab]
Forum