Penarikan misi Inggris dari Afghanistan adalah bencana dan pengkhianatan yang tercipta karena kurangnya kepemimpinan dari para politisi senior dan pejabat pemerintah, kata Komisi Urusan Luar Negeri Majelis Rendah Inggris dalam sebuah laporan yang dirilis Selasa (24/5).
Komisi tersebut mengkritik Kementerian Luar Negeri atas ketiadaan rencana untuk mengevakuasi warga Afghanistan yang mendukung misi Inggris meskipun mengetahui selama 18 bulan bahwa evakuasi semacam itu mungkin diperlukan.
Kenyataan ini diperparah oleh fakta bahwa tampaknya tidak ada garis kepemimpinan yang jelas di antara para pemimpin politik. “Keputusan dibuat berdasarkan intervensi politik yang tidak dapat dilacak dan dipertanggungjawabkan,'' kata komisi itu dalam laporannya.
"Fakta bahwa para pejabat tinggi Kementerian Luar Negeri sedang berlibur ketika Kabul jatuh menandai kurangnya keseriusan atau kepemimpinan yang mendasar pada saat situasi darurat nasional," kata komisi itu.
Laporan tersebut didasarkan pada penyelidikan Komisi Urusan Luar Negeri selama delapan bulan. Komisi itu mendengar kesaksian dari 20 orang dan meninjau bukti tertulis dari 36 organisasi. [ab/lt]
Terkait
Paling Populer
1