Para anggota parlemen Irak telah menyetujui untuk mempertahankan pemimpin Kurdi Jalal Talabani sebagai presiden tapi hanya setelah sengketa yang membuat beberapa anggota aliansi Iraqiya yang didukung Sunni melakukan aksi walk-out.
Ketua parlemen yang baru dipilih Osama al-Nujaifi dan para anggota parlemen lain dari aliansi Iraqiya melakukan aksi walk out hari Kamis untuk memprotes penolakan atas tuntutan mereka agar tiga di antara anggota parlemen mereka dipulihkan. Ketiga anggota legislatif itu tadinya tidak diakui atas tuduhan keterlibatan mereka dengan Partai Ba'ath yang terlarang, partainya mantan pemimpin Irak Saddam Hussein.
Namun, Nujaifi kembali ke sidang, di mana pemungutan suara diteruskan untuk memilih kembali Talabani. Tidak lama setelah pemungutan suara itu, Talabani mengatakan ia akan minta Perdana Menteri Nouri al-Maliki untuk membentuk pemerintahan Irak berikutnya.
Kamis pagi, anggota parlemen juga memilih seorang anggota Gerakan Sadr dan seorang anggota aliansi Kurdi, keduanya sebagai wakil ketua parlemen.
Penyeleksian itu dilakukan sehari setelah para pemimpin politik mengakhiri kebuntuan selama delapan bulan yang diakibatkan oleh tidak adanya kepastian atas pemilu bulan Maret lalu.
