Para legislator Irak bersidang untuk memilih pos-pos pemimpin penting sebagai bagian dari kesepakatan untuk mengakhiri kebuntuan politik Irak selama delapan bulan.
Parlemen mulai bersidang hari Kamis sore setelah mencapai kesepakatan larut malam yang memastikan Perdana Menteri Nouri al-Maliki kembali berkuasa untuk masa jabatan keduanya.
Maliki dan Ayad Allawi, pemimpin koalisi dukungan Sunni yang menentang Maliki, hadir di aula parlemen sewaktu sidang dimulai hari Kamis.
Para legislator diperkirakan akan memutuskan posisi-posisi penting yakni ketua parlemen, dua wakilnya dan presiden Irak.
Para pejabat hari Rabu menyatakan koalisi Iraqiya dukungan Sunni, penantang utama Maliki, setuju untuk menerima posisi ketua parlemen.
Iraqiya meraih suara terbanyak pada pemilihan anggota parlemen 7 Maret, tetapi tidak mampu menggalang cukup banyak dukungan dari partai-partai lain untuk membentuk koalisi mayoritas.