Parlemen Libya yang diakui internasional melantik pemerintahan Perdana Menteri Abdullah al-Thinni Minggu (28/9) sementara PBB berusaha mencegah negara itu runtuh sama sekali.
Pemerintahan al-Thinni berbasis di kota Tobruk. Mereka melarikan diri ke sana bulan lalu setelah milisi Islamis dari kota Misrata merebut ibukota, Tripoli, dan mendirikan pemerintah dan parlemen tandingan.
PBB telah mengundang para wakil dari kedua pihak ke pembicaraan Senin (29/9) dekat perbatasan Aljazair, tetapi masih belum jelas siapa yang akan menghadirinya.