Parlemen Perancis telah sepakat untuk meningkatkan partisipasi negara itu dalam serangan-serangan udara terhadap ISIS di Irak, seminggu setelah tiga orang yang mengklaim sebagai pengikut kelompok militan itu membunuh 17 orang di Paris.
Berbicara dihadapan majelis nasional sebelum voting itu hari Selasa (13/1), Perdana Menteri Perancis Manuel Valls mengatakan Perancis sedang berperang melawan ekstremis, bukan melawan agama.
Kepala Europol, polisi Eropa, hari Selasa mengatakan kira-kira 5.000 warga Eropa ikut bertempur dengan ISIS di Suriah sehingga memicu kecemasan mereka akan pulang dan melakukan serangan teror di dalam negeri.
Perancis adalah satu dari sejumlah negara Eropa dan Timur Tengah dalam koalisi pimpinan Amerika untuk menumpas militan ISIS, yang telah menguasai beberapa wilayah luas di Suriah dan Irak dalam setahun ini.