Parlemen Ukraina menyetujui sebuah rancangan undang-undang hari Kamis untuk memberikan otonomi yang lebih besar kepada wilayah separatis Donetsk dan Luhansk di Ukraina timur.
Sesuai yang diharuskan perjanjian gencatan senjata yang disepakati Februari lalu di ibukota Belarusia, Minsk, Presiden Petro Poroshenko menyerahkan RUU itu ke parlemen untuk memberikan wewenang otonomi kepada beberapa wilayah yang telah memproklamirkan diri sebagai “republik rakyat.”
Wakil Menteri Luar Negeri AS, Victoria Nuland, yang sedang mengunjungi Ukraina menyerukan Kamis sebagai “satu lagi hari yang bersejarah” di negara yang diwarnai kekerasan itu, dimana 6,500 orang tewas sejak konflik pecah bulan April tahun lalu.
Para anggota parlemen yang beroposisi mengatakan bahwa UU itu melemahkan perjuangan Ukraina untuk memperoleh integritas wilayah setelah Rusia menganeksasi semenanjung Krimea bulan Maret tahun lalu.
Pihak pemberontak telah menuntut agar status khusus dari wilayah yang mereka kuasai disebut dalam konstitusi.
Para anggota parlemen Ukraina memilih 288 banding 57 hari Kamis untuk meminta kepada mahkamah konstitusi Ukraina untuk meninjau keabsahan usulan itu.
Apabila pengadilan memutuskan bahwa UU itu konstitusional, sedikitnya 300 dari 450 wakil perlu menyetujui RUU itu dalam sidang pembacaan terakhir.
Sidang berikutnya parlemen dijadwalkan dilakukan pada musim gugur setelah reses musim panas. (vm/al)
Terkait
Paling Populer
1