Para pejabat Komisi Pemilu Malaysia mengatakan koalisi yang berkuasa di Malaysia telah memenangkan mayoritas sederhana dalam pemilu parlemen, yang memperpanjang kekuasaan 56 tahunnya, setelah perjuangan yang berat melawan koalisi oposisi yang lebih kuat.
Hasil penghitungan suara menunjukkan koalisi Barisan Nasional Perdana Menteri Najib Razak merebut 133 dari 222 kursi legislatif Malaysia, dan 89 kursi bagi aliansi tiga partai oposisi. Hasil ini menunjukkan penurunan beberapa kursi bagi koalisi yang berkuasa, dan peningkatan perolehan kursi bagi oposisi dibandingkan hasil pemilu 2008.
Beberapa jam setelah pemilu berakhir hari Minggu, pemimpin oposisi Anwar Ibrahim, dalam pesannya yang disampaikan melalui Twitter, mengatakan koalisinya tidak akan menerima hasil tersebut sebelum para pejabat komisi pemilu menjelaskan “contoh-contoh kecurangan yang dituduhkan.” Ia tidak memberi keterangan lebih jauh, dan belum jelas apa pengaruh gugatan resmi terhadap hasil pemilu itu.
Lebih dari 10 juta warga malaysia mengikuti pemilihan umum nasional, yang merupakan angka rekor dengan sekitar 80 persen dari pemilih turut memberi suara.
Kampanye oposisi mengetengahkan tuduhan keangkuhan partai yang berkuasa, penyalahgunaan dana negara dan diskriminasi rasial oleh pemerintah terhadap penduduk etnik Tionghoa yang besar di negara tersebut.
Ini adalah kemenangan Barisan Nasional yang ke-13 berturut-turut sejak Malaysia mendapat kemerdekaan dari Inggris tahun 1957. Perdana menteri Najib Razak mendesak rakyat Malaysia supaya menerima kemenangan partai koalisinya. "Kita harus bisa menunjukkan kepada dunia bahwa kita punya demokrasi yang sudah matang," katanya.
Tokoh oposisi Anwar Ibrahim mengisyaratkan akan mempertanyakan hasil penghitungan suara itu, karena katanya telah terjadi banyak kecurangan.
Terdapat sejumlah kabar kecurangan, termasuk tinta penanda seseorang sudah memilih – yang ternyata mudah luntur – dan orang-orang asing yang diterbangkan ke negara itu untuk ikut memilih.
Hanya beberapa menit setelah pernyataan kemenangan Barisan Nasional itu, ribuan pendukung kelompok oposisi Malaysia mengganti foto-foto mereka yang dipasang dalam media sosial Facebook dengan kotak-kotak berwarna hitam, yang menunjukkan kemarahan.
Koalisi berkuasa, pimpinan partai UMNO yang dikepalai oleh Perdana Menteri Najib Razak, belum pernah kalah pemilu sejak Malaysia merdeka dari Inggris tahun 1957.
Hasil penghitungan suara menunjukkan koalisi Barisan Nasional Perdana Menteri Najib Razak merebut 133 dari 222 kursi legislatif Malaysia, dan 89 kursi bagi aliansi tiga partai oposisi. Hasil ini menunjukkan penurunan beberapa kursi bagi koalisi yang berkuasa, dan peningkatan perolehan kursi bagi oposisi dibandingkan hasil pemilu 2008.
Beberapa jam setelah pemilu berakhir hari Minggu, pemimpin oposisi Anwar Ibrahim, dalam pesannya yang disampaikan melalui Twitter, mengatakan koalisinya tidak akan menerima hasil tersebut sebelum para pejabat komisi pemilu menjelaskan “contoh-contoh kecurangan yang dituduhkan.” Ia tidak memberi keterangan lebih jauh, dan belum jelas apa pengaruh gugatan resmi terhadap hasil pemilu itu.
Lebih dari 10 juta warga malaysia mengikuti pemilihan umum nasional, yang merupakan angka rekor dengan sekitar 80 persen dari pemilih turut memberi suara.
Kampanye oposisi mengetengahkan tuduhan keangkuhan partai yang berkuasa, penyalahgunaan dana negara dan diskriminasi rasial oleh pemerintah terhadap penduduk etnik Tionghoa yang besar di negara tersebut.
Ini adalah kemenangan Barisan Nasional yang ke-13 berturut-turut sejak Malaysia mendapat kemerdekaan dari Inggris tahun 1957. Perdana menteri Najib Razak mendesak rakyat Malaysia supaya menerima kemenangan partai koalisinya. "Kita harus bisa menunjukkan kepada dunia bahwa kita punya demokrasi yang sudah matang," katanya.
Tokoh oposisi Anwar Ibrahim mengisyaratkan akan mempertanyakan hasil penghitungan suara itu, karena katanya telah terjadi banyak kecurangan.
Terdapat sejumlah kabar kecurangan, termasuk tinta penanda seseorang sudah memilih – yang ternyata mudah luntur – dan orang-orang asing yang diterbangkan ke negara itu untuk ikut memilih.
Hanya beberapa menit setelah pernyataan kemenangan Barisan Nasional itu, ribuan pendukung kelompok oposisi Malaysia mengganti foto-foto mereka yang dipasang dalam media sosial Facebook dengan kotak-kotak berwarna hitam, yang menunjukkan kemarahan.
Koalisi berkuasa, pimpinan partai UMNO yang dikepalai oleh Perdana Menteri Najib Razak, belum pernah kalah pemilu sejak Malaysia merdeka dari Inggris tahun 1957.