Partai yang berkuasa di Thailand pada Jumat (27/10) memilih putri miliarder mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra yang dipenjara sebagai pemimpinnya.
Paetongtarn Shinawatra, putri bungsu Thaksin, terpilih tanpa saingan untuk menjadi pemimpin baru Pheu Thai, dua tahun setelah memasuki dunia politik.
Thaksin, politisi paling berpengaruh tetapi memecah belah dalam sejarah Thailand, baru-baru ini kembali ke negara kerajaan itu pada Agustus. Ia sebelumnya berada di pengasingan selama 15 tahun setelah digulingkan dalam kudeta 2006.
“Badan administratif baru Pheu Thai harus memperbaiki diri untuk memimpin partai ini kembali menjadi nomor satu bagi rakyat,” kata Paetongtarn kepada para anggota partai dan wartawan. Ia mengenakan jas merah, warna khas partai tersebut.
Paetongtarn, 37, adalah tokoh kampanye Pheu Thai dalam pemilihan umum pada Mei lalu dan memiliki rencana untuk memodernisasi partainya.
Pheu Thai adalah inkarnasi terbaru dari gerakan politik yang didirikan oleh Thaksin. Namun partai tersebut tergeser ke posisi kedua dalam pemilu Mei lalu oleh Partai Bergerak Maju yang progresif dan baru.
Hasil ini mengejutkan Pheu Thai yang sebelumnya selalu merebut kursi terbanyak di setiap pemilu Thailand sejak 2001.
Paetongtarn memperoleh 289 suara dan satu abstain dalam rapat umum partai pada Jumat pagi.
Yuttaporn Issrachai, seorang analis politik, mengatakan pengumuman tersebut mengikuti pola “gaya keluarga” Pheu Thai.
“Itu upaya modernisasi partai, tapi pada akhirnya inti partai tetap sama, yakni milik marga Shinawatra,” ujarnya kepada AFP.
Namun, wakil pemimpin Pheu Thai, Phumtham Wechayachai, membela langkah tersebut dan mengatakan bahwa Paetongtarn pantas mendapatkan peran kepemimpinan.
"Ini bukan karena nama belakangnya. Kami memilih orang berdasarkan kualifikasinya saja," katanya kepada wartawan. [ab/uh]
Forum