Didorong ekonomi yang maju pesat dan pengaruhnya yang bertambah di panggung dunia, partai berakar Islam yang berkuasa di Turki diperkirakan menang mudah dalam pemilu parlemen yang diadakan hari Minggu.
Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan dari partai AK Keadilan Pembangunan yang berkuasa kini berharap meraih mayoritas dua pertiga dalam parlemen, yang akan memungkinkan partai itu mengubah konstitusi.
Kandidat partai AK Volkan Bozkir hari Jumat mengatakan konstitusi baru akan mengakui hak-hak minoritas, seperti seuku Kurdi yang telah memperjuangkan otonomi di Turki timur.
Tetapi pihak-pihak pengecam Erdogan mengatakan tujuan politiknya adalah menciptakan pemerintahan gaya-kepresidenan dengan dia sebagai pemimpin.
Dan ada banyak klaim bahwa Erdogan telah menyalahgunakan kekuasaan, serta menjauh dari negara sekuler menuju ke negara yang lebih konservatif, yaitu Islamis.
Kandidat partai oposisi CHP Republik Rakyat Oguz Kaan Salici, mengatakan pemerintah kini menjadi semakin tidak toleran. Ia menuduh pemerintah menekan kelompok media, wartawan dan warga biasa yang kritis terhadap pemerintah.
