Ketua asosiasi distrik partai sayap kanan Jerman AfD, Marc Bernhard, membela tindakan asosiasinya mengirim selebaran mirip tiket pesawat untuk kebutuhan deportasi ke pihak-pihak yang dianggap partainya “imigran ilegal".
Bernhard, yang juga anggota parlemen Jerman, mengatakan tujuan asosiasi tersebut adalah membawa topik deportasi kembali ke dalam diskusi politik menjelang pemilihan umum 23 Februari.
Di kota Karlsruhe, Jerman barat daya, selebaran yang dirancang agar terlihat seperti tiket pesawat yang diberikan kepada "imigran gelap" untuk meninggalkan Jerman menuju "negara asal yang aman" itu dikirimkan ke kotak-kotak surat.
Laporan sebelumnya, yang menyebutkan bahwa selebaran tersebut dikirimkan secara khusus kepada para migran, tidak dikonfirmasi oleh AfD. Belakangan AfD mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa selebaran tersebut dikirimkan tanpa pedoman atau batasan apa pun di Karlsruhe.
"Selebaran ini adalah selebaran kampanye pemilu dan tentu saja ditujukan kepada para pemilih untuk sekadar mengangkat isu ini ke permukaan. Anda hanya perlu melihat, ketika Anda meletakkan selebaran biasa di kotak surat, siapa yang mau melihatnya? Tapi selebaran yang satu ini menarik perhatian,” kata Bernhard kepada Reuters, Rabu (15/1).
“Saya kira kita tidak melampaui batas. Hanya saja ada pemberitaan yang menyimpang, di mana awalnya hanya menampilkan halaman depan saja. Tapi selebaran ini terdiri dari halaman depan dan halaman belakang. Di belakang, ada tuntutan yang sejalan dengan undang-undang dan sebenarnya hanya menuntut apa yang tertulis dalam undang-undang.”
Polisi Jerman telah memulai penyelidikan resmi terhadap hasutan kebencian terkait selebaran tersebut, kurang dari satu bulan menjelang pemilu yang diselenggarakan lebih dini dari jadwal. Jajak-jajak pendapat saat ini menunjukkan AfD berada di posisi kedua. [ab/uh]
Forum