Tautan-tautan Akses

Pesan Tahun Baru Politisi Jerman Ingatkan Musk Soal Campur Tangan Politik


FILE - Kanselir Jerman Olaf Scholz seusai rekaman pidato Tahun Barunya di kantor kanselir di Berlin, Jerman, 29 Desember 2024. (Soeren Stache/Pool via REUTERS)
FILE - Kanselir Jerman Olaf Scholz seusai rekaman pidato Tahun Barunya di kantor kanselir di Berlin, Jerman, 29 Desember 2024. (Soeren Stache/Pool via REUTERS)

Kanselir Olaf Scholz menggunakan pidato Tahun Barunya pada hari Selasa (31/12) untuk menyinggung perselisihan baru-baru ini dengan miliarder AS Elon Musk, yang mendukung AfD dan menyerukan agar Scholz mengundurkan diri setelah serangan mematikan di Magdeburg.

Jerman akan menyelenggarakan pemilihan legislatif pada 23 Februari setelah pemerintahan koalisi pimpinan Scholz yang terdiri dari Partai Sosial Demokrat pimpinannya, Partai Hijau dan Partai FDP yang probisnis, runtuh.

Masa depan Jerman “tidak akan ditentukan oleh para pemilik saluran media sosial,” kata Scholz dalam pidatonya.

“Bukan orang yang berteriak paling nyaring yang akan menentukan ke mana Jerman akan bertolak dari sini dan sebaliknya, itu akan ditentukan oleh mayoritas orang yang berakal sehat dan sopan,” tambahnya.

Lima orang tewas dan sekitar 200 orang terluka dalam serangan dengan menabrakkan mobil di sebuah pasar Natal di kota Magdeburg, pada 20 Desember. Serangan itu memicu perdebatan mengenai pembatasan imigrasi dan sikap yang lebih keras terhadap deportasi.

Menteri Ekonomi Jerman dan Wakil Kanselir Robert Habeck juga menyampaikan pandangannya dengan mengatakan dukungan Musk untuk partai ekstrem kanan Jerman, Alternatif untuk Jerman (AfD), merupakan langkah yang “logis dan sistematis” untuk Eropa yang lemah, yang tidak akan mampu mengatur dengan kuat, kata Habeck dalam pidato Tahun Barunya.

Seruan Musk tidak dibuat karena ketidaktahuan, kata Habeck, kandidat kanselir dari partai Hijau dalam pemilihan nasional Jerman pada Februari mendatang.

“Ini logis dan sistematis. Musk memperkuat mereka yang melemahkan Eropa. Eropa yang lemah merupakan kepentingan mereka yang menganggap peraturan sebagai pembatas kekuasaan yang tidak sepatutnya,” lanjutnya.

Pemerintah Jerman pada hari Senin (30/12) menuduh Musk, pemilik platform media sosial X yang juga CEO Tesla dan SpaceX, berupaya memengaruhi pemilu mendatang dengan tulisan opini di harian “Welt am Sonntag.”

Musk, orang paling kaya di dunia, menghabiskan lebih dari US$250 juta untuk membantu Trump terpilih. Sebagai penasihat khusus, ia telah diberi tugas oleh Trump untuk memangkas anggaran federal.

Musk mendukung AfD sebagai harapan terakhir Jerman dalam opininya yang memicu pengunduran diri editor surat kabar itu sebagai protes. Tulisan Musk juga memuji pendekatan partai tersebut yang antikemapanan dan antiimigran terhadap regulasi, perpajakan dan deregulasi pasar. [uh/em]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG