Partai Rakyat Demokratik yang berkuasa mempertahankan kursi kepresidenan dengan terpilihnya Goodluck Jonathan tetapi hanya sedikit memenangkan propinsi-propinsi terkuat sebagai hasil pemungutan suara yang dinodai oleh kekerasan dan tuduhan pencurian suara.
Partai yang berkuasa itu sekarang tidak lagi menguasai satupun Dewan Perwakilan di enam propinsi di wilayah barat daya di mana partai oposisi Aksi Kongres Nigeria memenangkan propinsi Ogun dan Oyo serta menguasai ibukota niaga di Nigeria, Lagos.
Gubernur Lagos Babatunde Fashola mengatakan komisi pemilihan menepis mereka yang mengkhawatirkan situasi terburuk. “Semuanya menyebut bencana dan menyebut situasi yang sulit ke depannya. Tetapi saya pikir dengan pemilihan ini sebagaimana orang telah bangkit dan mengatakan mereka tidak akan menerima hal itu lagi. Banyak yang harus dilakukan mengenai pemilu kita, tetapi ini kemajuan yang harus terus kita bangun," ujarnya.
Wakil Menteri Luar Negeri Amerika urusan Afrika, Johnie Carson mengatakan pemilu itu menandai arah baru bagi negara berpenduduk terbanyak di Afrika tersebut. Ia mengatakan, “Ini memperbaiki demokrasi yang tadinya memburuk dan memberi negara landasan yang teguh untuk memperkuat prosedur pemilihan dan lembaga demokratis di masa mendatang. Rakyat Nigeria telah menunjukkan ketahanan mereka kepada dunia dan suara mereka akan didengar. Pemilu ini merupakan kesempatan nyata untuk memilih pemimpin mereka.”
Namun, Nigeria masih menghadapi masalah. Pendukung calon presiden Muhamaddu Buhari dari partai oposisi bentrok dengan polisi anti huru hara setelah Buhari mengatakan pemilu itu dicurangi. Pendukung Buhari menyerang gereja, rumah-rumah, dan kantor polisi di utara, menyulut serangan kekerasan balasan dari warga Kristen yang menurut kelompok HAM lokal menewaskan sedikitnya 500 orang.
Partai Buhari menantang hasil pemilihan gubernur di propinsi Niger dan Katsina. Partai Aksi Kongres Nigeria menantang hasil pemungutan suara di Akwa Ibom.
Disamping apa yang disebutnya “kesalahan teknis”, Johnie Carson mengatakan, pemilu Nigeria kali ini adalah peningkatan penting terhadap pemilu Nigeria tahun 2007 yang cacat serius.
Sanjutnya Carson mengatakan, “Menyusul kekerasan pasca pemilu menyedihkan minggu lalu, kita berbesar hati melihat banyak warga Nigeria pergi ke tempat pungutan suara dalam lingkungan yang umumnya damai. Kita tetap prihatin mengenai tuduhan kecurangan dan kotak suara yang menghilang di berbagai yuridiksi, dan kita mendesak pejabat Nigeria menyelidikinya dan mengambil tindakan korektif terhadap semua tuduhan ini.”
Presiden Jonathan mengatakan komisi yudisial akan menyelidiki kekerasan pasca pemilu dan semua pelaku oleh apa yang disebutnya “tindakan kekerasan yang dilakukan pengecut” itu akan dihukum berat.
