Partai yang berkuasa pimpinan Perdana Menteri terguling Nawaz Sharif memilih penggatinya hari ini, sehari setelah Mahkamah Agung Pakistan memberhentikan perdana menteri tersebut dari jabatan setelah menemukan bahwa ia dan keluarganya menyembunyikan harta mereka, kata para pejabat.
Langkah itu diambil sementara krisis politik yang gawat melanda Pakistan, dimana para pakar undang-undang dasar dan anggota parlemen bertanya-tanya siapa yang memimpin pemerintahan setelah pemberhentian Sharif.
“Dengan disayangkan, kita tanpa perdana menteri. Kita tanpa pemerintahan,” kata Raja Zafarul Haq, seorang anggota terkemuka parlemen dari partai yang berkuasa Liga Muslim Pakistan, kepada Associated Press. Partai itu mengadakan rapat hari Sabtu (29/7) untuk membicarakan kemungkinan pengganti.
Haq mengatakan walaupun keputusan Mahkamah hari Jumat meminta lambang pemimpin negara Presiden Mamnoon Hussain untuk “memastikan kelangsungan proses demokrasi,” kenyataan adalah bahwa negara sedang menghadapi krisis politik.
Haq mengatakan tidak ada pasal undang-undang dasar mengenai pengangkatan penjabat perdana menteri. Ia mengatakan Sharif tadinya dapat terus berkuasa sampai pengangkatan perdana menteri baru sekiranya para hakim tidak memberhentikannya segera.
Dalam keadaan ini, Hussain dapat meminta Sharif tetap memegang jabatan sampai penggantinya terpilih. Sharif meletakkan jabatan hari Jumat, dengan mengatakan ia dengan ragu menerima keputusan mahkamah yang didasarkan pada petisi yang diajukan oleh lawan-lawan politiknya.
Haq mengatakan Sharif adalah korban “tuduhan yang lemah bahwa ia menyembunyikan harta.”
Sharif yang berusia 67 tahun itu, yang telah tiga kali memegang jabatan perdana menteri, mempunyai sejarah hubungan yang goyah dengan militer Pakistan yang kuat itu. [gp]